TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memberikan teguran keras terhadap kontraktor sumur resapan di Jakarta. Sejumlah pengerjaan sumur resapan banyak mendapat kritikan dari warga masyarakat karena merusak jalan atau membahayakan pengguna jalan.
Seperti tutup sumur resapan yang jebol, atau ambles hingga pengerjaan sumur resapan yang membuat aspal jalan bergeronjal.
"Tentu kami akan bertindak tegas jika terjadi permasalahan melalui mekanisme penalti terhadap kontraktor terkait jika terdapat penyimpangan," ujar Anies dalam keterangannya, Ahad, 5 Desember 2021.
Anies mengatakan telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengawasi para kontraktor yang mengerjakan drainase vertikal di setiap titik.
Hal itu untuk memastikan para kontraktor mengerjakan pembangunan sumur resapan sesuai dengan standar sehingga dapat berfungsi dengan optimal dan tidak membahayakan pengguna jalan.
Jika ada kontraktor yang terbukti melakukan pelanggaran dalam proses pembuatan sumur resapan, Anies meminta anak buahnya tidak segan memanggil dan memberikan teguran.
"Beri mereka pesan tegas agar proses pengerjaan drainase vertikal sesuai dengan standar, sehingga berfungsi optimal dan tidak mengganggu kepentingan umum, terutama jangan sampai membahayakan orang lain," kata Anies.
Sebelumnya viral di media sosial, tutup sumur resapan di Jalan Karang Tengah rusak dan ambles. Hal itu membahayakan kendaraan yang melintas karena tinggi jalan menjadi berlubang dan berbeda ketinggiannya.
Warga sekitar kemudian menaruh pot berisi tanah di atas tutup sumur resapan yang ambles mencegah adanya korban. Sampai hari ini, belum ada perbaikan yang dilakukan terhadap tutup sumur resapan yang ambles tersebut.
Plt Camat Cilandak Djaharuddin menjelaskan hal itu terjadi lantaran pondasi sumur resapan yang masih basah, namun sudah dilintasi kendaraan berat. Menurut Djaharuddin, pihaknya sudah mencoba menutup bagian atas sumur dengan penghalang agar tidak ada kendaraan melintas. Namun, penghalang tersebut kerap dibuka karena menyebabkan kemacetan.
"Pengerjaan itu kan harus ditutup dulu biar kering. Cuma kan kadang kendaraan main lindas, ya ambles," kata Djaharuddin saat dihubungi, Rabu, 1 Desember 2021.
Djaharuddin menjelaskan, pembuatan sumur resapan di Jalan Karang Tengah baru berjalan satu bulan terakhir. Letak sumur memang berada di badan jalan, sehingga mengakibatkan arus lalu lintas tersendat saat pengerjaan sumur resapan dilakukan.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca juga: Wagub DKI Riza Patria: Perbaikan Sumur Resapan Jadi Tanggung Jawab Kontraktor