TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia Setiadi, mengkritik manajemen PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta. Dia menganggap manajemen tak cakap mengurus perusahaan mengingat sejumlah kecelakaan bus yang terjadi.
"Intinya ini tidak becus. Kalau orang becus, urusan selesai," kata dia dalam rapat Komisi B, Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin, 6 Desember 2021.
Sebelumnya, bus transjakarta kecelakaan dalam dua hari berturut-turut pada 2-3 Desember 2021. Bus rute 5C (PGC-Harmoni) menabrak pos polisi di persimpangan PGC, Jakarta Timur pada Kamis, 2 Desember 2021.
Bus dengan nomor lambung SAF025 ini adalah milik operator PT Steady Safe Tbk. Satu orang petugas patroli PT Transjakarta mengalami luka berat, karena tertabrak bus.
Satu hari berselang bus Transjakarta merek Scania menabrak separator jalan di depan Ratu Plaza, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat. Bus ini bernomor lambung MYS17069 milik PT Mayasari Bhakti. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Sebelum ini, dua bus Transjakarta milik operator Bianglala Metropolitan (BMP) tabrakan di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur pada 25 Oktober 2021. Kecelakaan ini menyebabkan sopir bus dan seorang penumpang tewas.
Adi menyebut moda transportasi Ibu Kota ini tengah karut-marut. Dia berujar PT Transjakarta perlu berbenah, karena memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat. "Rakyat sekarang sedang dirugikan," ujar politikus Partai Gerindra itu.
Baca juga: Kecelakaan Transjakarta di Cililitan, Polisi Periksa Saksi Operasional Hari Ini