Belajar dari kasus yang menimpa F, Suryani mengatakan, sekolah akan mengadakan bimbingan untuk orang tua murid agar tetap mengawasi anak-anak saat di rumah atau di luar rumah, di luar jam sekolah.
"Masalahnya selama pandemi kan anak-anak belajar daring. Jadi secara pergaulan kami tidak bisa mengontrol anak didik kami berteman dengan siapa saja," ujar dia.
Suryani mengatakan, teman-teman di kelas 8 memberikan dukungan semangat agar F cepat sembuh.
F mengalami penganiayaan setelah keluar dari rumahnya di kawasan Jayakatwang, Cibodas, Tangerang pada Sabtu, 4 Desember 2021. "Tidak pamit, hanya bilang main ke rumah tetangga. Ternyata dijemput teman namanya Malik, bukan kawan sekolah," ujar Sutihat, ibu korban.
Menurut dia, Malik mengantar anaknya pulang dalam kondisi terluka dengan luka sobekan di bagian pipi. "Saya shock, putri saya pulang dengan kondisi luka pada pipi, darahnya bercucuran," ujar dia.
Mengutip cerita Malik, anaknya itu menjadi korban gangster di bawah Fly Over Cibodas.
"Dia bilang, saya ditelepon temen suruh anter F karena kena bacok di kolong jembatan layang Tip Top, saat itu Malik mengatakan saat kejadian anak saya sedang beli makan,"kata Sutihat menirukan ucapan Malik.
Setelah itu, Malik pun pulang. Sempat memberikan nomor kontak telepon selular, namun hingga kini Malik tak bisa dihubungi oleh keluarga F.
Kepala Polsek Jatiuwung Komisaris Zazali Haryanto membenarkan peristiwa penganiayaan terhadap remaja tersebut. Namun tentang tempat peristiwa kejadian polisi masih melakukan penyelidikan.
"Dari keterangan korban di rumah sakit, peristiwa itu bukan di Tip Top. Penyebaran informasi lokasi peristiwa adalah hoax,"kata Zazali dihubungi Tempo.
Zazali mengatakan saat ini kepolisian tengah melakukan pengusutan kasus penganiayaan terhadap F dan memburu
penyebaran informasi palsu itu.
Baca juga: Pipi Remaja Jatiuwung Sobek Diduga Diserang Gangster, Ini Cerita Ibu Korban
AYU CIPTA