Anggota Komisi D DPRD DKI Hardiyanto Kenneth menilai program sumur resapan di Ibu Kota pada tahun ini kurang perencanaan matang. Program sumur resapan ini terdiri dari 1.150.242 unit sumur dangkal, dan 100 unit lokasi sumur resapan dalam.
"Terbukti hingga 9 November 2021, baru terbangun sumur resapan sebanyak 16.035 titik dengan daya tampung 31.498 meter kubik," kata Kenneth dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 9 Desember 2021.
Ia mengatakan seharusnya dari awal Dinas Sumber Daya Air DKI melakukan kajian, peta jalan pekerjaan yang jelas, dan tentukan titik mana yang harus dikerjakan oleh kontraktor kemudian lakukan sosialisasi kepada masyarakat, baru kemudian dieksekusi.
Politikus PDIP ini menyebut tim kajian dari Dinas Sumber Daya Air harusnya turun untuk mendata dan mengecek hasil pembangunan sumur resapan yang dibangun kontraktor.
"Temuan saya, sumur resapan di jalan raya tidak dirapikan kembali, hingga masyarakat merasa proyek tersebut berbahaya dan menyebabkan kecelakaan," kata dia.
Kenneth mengatakan, sumur resapan tak cocok dilakukan di DKI karena kontur tanahnya berdaya serap rendah hingga berpotensi tidak mengurangi genangan dan menambah cadangan air tanah.
Menurut dia, yang cocok dalam mengatasi banjir, adalah penataan infrastruktur yang baik dan terintegrasi mulai dari pompa, sungai dan drainase.
"Yang paling cocok, melakukan revitalisasi perbaikan saluran air komunal di permukiman padat dan perumahan yang kebanyakan tidak berfungsi dengan baik secara simultan dan terprogram. Setelah itu baru normalisasi kali mulai memasang 'sheet pile' di semua kali Jakarta. Saya yakin jika normal, banjir karena air kiriman dari hulu akan bisa teratasi," ucapnya.
Pembangunan sumur resapan di Jakarta menuai kontroversi setelah warganet mengunggah beberapa proyek yang dinilai malah mengganggu jalan di Jakarta.
Padahal sumur resapan ini adalah salah satu andalan Gubernur DKI Anies Baswedan dalam mengatasi banjir di Ibu Kota. Pada 2021 dia menargetkan membangun 25.647 titik sumur resapan.
Sampai 27 Oktober 2021, Pemprov DKI sudah membangun 12.482 titik sumur resapan. Program ini semula akan dilanjutkan pada 2022 dan sudah dianggarkan Rp 322 miliar untuk membangun 26 ribu sumur resapan, kemudian dikurangi menjadi Rp 120 miliar pada pembahasan di Komisi D.
Namun, usulan anggaran itu ditolak DPRD DKI di Banggar Besar hingga akhirnya anggaran program sumur resapan tersebut dicoret dari anggaran 2022.
Baca juga: Pemprov DKI Kebut Pembangunan 6.000 Sumur Resapan Hingga Akhir Tahun
LANI DIANA/ANTARA