TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan empat poin utama perubahan sistem transportasi di Jakarta menuju transportasi publik yang inklusif dan berkelanjutan di Ibu Kota.
"Satu, memastikan semua orang bisa mengakses transportasi publik dalam jarak 500 meter dari mana pun mereka berada," kata Anies lewat kanal YouTube TEDx Talks, di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 15 Desember 2021.
Poin kedua dalam transportasi publik yang inklusif adalah peningkatan penggunaan angkutan umum dari 25 persen menjadi 60 persen pada 2030.
Ketiga, kata Anies, adalah mengganti semua bus bermesin konvensional menjadi bus listrik pada 2030. "Sekarang kita punya 30 bus listrik dalam uji coba," ujarnya.
Sedangkan poin keempat adalah menargetkan jalur sepeda sepanjang 500 kilometer pada 2030. Saat ini Jakarta tercatat telah memiliki 64 kilometer jalur sepeda dengan target tahun depan sepanjang 101 kilometer.
"Kesuksesan kami dalam transformasi ini tidak hanya dicapai dengan menambahkan jalur, menambah bus atau membangun halte, itu bagian mudahnya. Tugas terberat dan terbesar adalah memastikan sistem transportasi kami sepenuhnya terintegrasi," kata Anies.
Dahulu, kata Anies, Jakarta punya banyak sistem transportasi publik, namun tidak terintegrasi dan sistem transportasi publik saat itu dioperasikan oleh berbagai instansi dan perusahaan, yang sebagian besar berjalan sendiri-sendiri.
"Jadi, kami mengatasi masalah ini dengan membangun program JakLingko. JakLingko adalah sistem transportasi yang efisien dan terintegrasi yang terdiri dari tiga hal, terintegrasi rute, terintegrasi harga dan terintegrasi manajemen," tuturnya.
Sistem transportasi publik yang terintegrasi tersebut juga telah mengantarkan Jakarta mengantongi penghargaan bergengsi kelas dunia Sustainable Transport Award (STA) dari Institute for Transportation and Development Policy dan Sustainable Transport Comite.
Jakarta meraih tempat kedua pada STA 2020, dengan tempat pertama diduduki oleh Kota Pune di India.
Jakarta kemudian berhasil menduduki tempat pertama dalam Sustainable Transport Award 2021 untuk kategori kemajuan terbaik dalam bidang transportasi publik.
Jakarta berhasil menyisihkan kota-kota di dunia yang ikut bersaing di ajang STA, seperti Adis Ababa, Bogota, Auckland, Braga, Buenos Aires, Frankfurt, Sao Paulo dan lain sebagainya.
STA merupakan ajang penghargaan tahunan yang diberikan kepada kota yang telah menunjukkan komitmen, kemauan politik serta visi dalam bidang transportasi perkotaan berkelanjutan selama dua tahun (18 bulan) ke belakang.
Semangat dari ajang STA adalah merayakan kota-kota dengan segala keterbatasan bersikukuh mewujudkan sistem transportasi adil dan terjangkau bagi semua warga tanpa terhalang umur, gender, kemampuan ekonomi dan fisik.
Program integrasi antarmoda transportasi publik secara ambisius sejak beberapa tahun belakang akhirnya membawa Jakarta raih penghargaan STA 2021 di posisi pertama.
Baca juga: Anies Bicara di TEDx Talks Soal Transportasi Publik yang Inklusif di Jakarta