TEMPO.CO, Jakarta - Kapolsek Tambora Komisaris Faruk Rozi menyatakan pihaknya sedang menyelidiki dugaan penganiayaan yang dilakukan Orly sopir taksi online Grab terhadap dua orang penumpangnya.
Akibat peristiwa itu, kedua korban mengalami luka-luka dan kisah penganiayaan itu viral di media sosial.
"Sudah kami tangani. Tadi malam yang mengantarkan visum ke Rumah Sakit Atma Jaya anggota kami,"ujar Faruk saat dihubungi, Jumat, 24 Desember 2021.
Faruk menjelaskan, kedua korban menjalani visum sekitar pukul 03.25 atau tak lama setelah peristiwa penganiayaan terjadi. Ia memastikan pihak Grab Indonesia selaku aplikator bakal bekerja sama dengan kepolisian untuk mengungkap kasus ini.
"Mudah-mudahan dalam hari ini ada komunikasi dari Grab. Paling tidak ada upaya untuk menghadirkan pelaku. Tapi kalau pun enggak, anggota kami lagi bergerak untuk mencari keberadaan pelaku," kata Faruk.
Salah satu korban berinisial NT menceritakan peristiwa penganiayaan yang dialaminya terjadi saat ia dan kakaknya baru pulang dari pesta ulang tahun yang digelar di bar kawasan Jakarta Utara sekitar pukul 02.00 dini hari tadi. Mereka berdua kemudian menggunakan aplikasi taksi online untuk menuju rumah di kawasan Tambora, Jakarta Barat.
Dalam perjalanan, NT merasa mual dan muntah dari kaca jendela mobil. "Tapi memang sama sekali ga mengenai sisi dalam mobilnya, cuma hanya di body depannya aja," kata NT.
Setelah peristiwa itu, pelaku memprotes tindakan tersebut ke NT dan kakaknya. Menanggapi keluhan pelaku, NT mengatakan bakal mengganti uang ganti rugi agar pelaku bisa membersihkan kendaraannya.
Sesampainya di tujuan, NT memberikan uang Rp100 ribu sebagai biaya ganti rugi. Namun pelaku tak terima dan meminta Rp300 ribu. Selain itu, pelaku juga berani melakukan pelecehan seksual terhadap NT dan kakaknya.
"Saya dipegang-pegang dagunya, terus abis itu saya dipegang-pegang di area pundak, area bahu, terus dirangkul, dipeluk," kata NT.
Tak terima dengan pelecehan tersebut, NT melakukan perlawanan dengan menepis tangan pelaku. Namun tindakan tersebut dibalas dengan tendangan dan pukulan dari pelaku kepada NT dan kakaknya. Akibatnya, korban mengalami luka-luka di bagian wajah dan tangan.
Peristiwa penganiayaan itu baru berhenti setelah banyak warga berdatangan. Pelaku yang mengemudikan mobil Wuling Confero B 1563 COT juga langsung pergi meninggalkan lokasi.
Menanggapi viralnya kasus ini, pihak Grab Indonesia sudah memberikan tanggapan di media sosial NT. Mereka menyatakan tidak mentolerir tindak kekerasan tersebut dan bakal menindaklanjuti kasus ini.
"Akun mitra pengemudi tersebut sudah dibekukan dan investigasi lebih lanjut telah berjalan," tulis akun Grab Indonesia di unggahan milik NT.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca juga: Viral Sopir Grab Diduga Lecehkan dan Aniaya Penumpangnya di Tambora