TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi atau Pemprov DKI mengebut pengerjaan pengerukan lumpur dan sedimen di Waduk Pluit. Untuk membantu percepatan pengerjaan itu, dua kapal pendorong atau push boat dikerahkan. Dua kapal ini diberi nama Si Pitung dan Si Jampang.
Wakil Gubernur atau Wagub DKI Ahmad Riza Patria mengatakan kedua kapal itu punya dua mesin tunggal bertenaga 20 daya kuda (horse power/hp). Kedua kapal berfungsi mendorong tongkang pembawa sedimen lebih cepat bergerak ke pinggir waduk.
"Diharapkan dengan tongkang dan push boat ini dapat membantu pemeliharaan Waduk Pluit, khususnya saat pengerukan lumpur dari bagian tengah waduk, sehingga lebih cepat," kata Riza seperti dikutip dari akun Instagramnya @arizapatria, Senin, 27 Desember 2021.
Alat berat backhoe membersihan endapan lumpur Waduk Pluit di Penjaringan, Jakarta, Rabu 23 September 2020. Waduk ini juga memiliki fungsi sebagai pencegah banjir dan pasang air laut atau rob. TEMPO/Subekti.
Kedua kapal itu telah diserahkan dari Dinas Sumber Daya Air DKI kepada Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara. Selain itu Dinas juga menyerahkan delapan unit tongkang masing-masing berdaya angkut 20 meter kubik, kepada Sudin SDA Jakarta Utara, agar lebih efisien dalam penggunaan ekskavator.
Pengerukan lumpur dan sedimen di Waduk Pluit ini sebelumnya dilakukan oleh tujuh ekskavator. Namun karena dinilai tidak efisien maka sekarang dikurangi menjadi dua ekskavator untuk satu waduk.
Pengerukan Waduk Pluit dilakukan Pemprov DKI sebagai upaya untuk mencegah banjir di Ibu Kota. Menurut Riza, kalau kedalaman waduk dan sungai saat ini rata-rata hanya sekitar 1,5-2 meter, diupayakan didalami sampai tiga meter.
Wagub Ariza turut mengapresiasi upaya Dinas SDA DKI Jakarta dalam membantu pekerjaan pengerukan waduk, sungai, kali, dan sebagainya, sebagai bagian dari upaya penanggulangan banjir di ibu kota.
"Semoga tahun depan kita bisa tingkatkan lagi. Nanti semua waduk dan sungai harus ada alat untuk mempercepat pengerukan lumpur tanah, sehingga daya tampung air bisa lebih maksimal," katanya.
Waduk Pluit merupakan salah satu pengendali banjir di Ibu Kota. Waduk ini pernah direvitalisasi oleh Joko Widodo saat menjabat Gubernur DKI. Sebelum dibenahi, waduk ini tampak tak terurus. Gundukan sampah di sisi waduk menjadi pemandangan sehari-hari kala itu.
Waduk itu dinilai berperan signifikan dalam meningkatkan kapasitas penyimpanan air dan mengurangi banjir ibu kota. Proyek revitalisasi Waduk Pluit dianggap sebagai salah satu proyek vital karena sekitar 40 persen wilayah Jakarta berada di bawah permukaan laut sehingga sangat rawan banjir.
Baca juga: Jakarta Barat Perbaiki Tanggul Bocor di Jelambar yang Kerap Bikin Banjir