TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mencatat ada 508 kecelakaan Bus TransJakarta sepanjang 2021. Dari data tersebut, dua operator bus sedang dievaluasi karena tingginya kasus kecelakaan.
Ketua Komisi Kelaikan dan Keselamatan DTKJ Prayudi menjelaskan Perum PPD menjadi operator bus yang paling banyak menyumbang kecelakaan Bus Transjakarta.
"PPD menyumbang kurang lebih 34 persen dari 508 kejadian," kata Prayudi dalam konferensi pers di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu 29 Desember 2021.
Setelah PPD, Mayasari Bakti menyusul sebagai operator kedua terbanyak yang menyumbang kecelakaan pada TransJakarta dengan 32 persen, PT Steady Safe sebanyak 16 persen, Kopaja 13 persen dan Trans Swadaya tiga persen.
Sementara itu, operator Pahala Kencana dan Bianglala menyumbang satu persen kecelakaan TransJakarta.
DTKJ sedang mengevaluasi dua operator, yakni Perum PPD dan Mayasari Bakti yang menyumbang kejadian tertinggi TransJakarta.
Operator bus yang sudah berpengalaman hanya sedikit kasus kecelakaanya. Pahala Kencana biasa mengelola jarak jauh. "Sementara PPD dan Mayasari biasa di dalam kota (tetapi) menempati angka tertinggi," kata Prayudi.
Dalam catatan DTKJ, TransJakarta menjadi layanan transportasi umum yang paling banyak mengalami kejadian dan kecelakaan serta mendapat aduan terbanyak dari masyarakat, dibandingkan transportasi umum lainnya seperti LRT, MRT Jakarta dan Kereta Commuter Line.
TransJakarta tercatat menyumbang 50 persen dari total 756 pengaduan masyarakat yang masuk ke DTKJ sepanjang 2021.
Baca juga: DTKJ Sebut Transjakarta Transportasi Umum Paling Banyak Insiden, MRT Terbaik