TEMPO.CO, Jakarta - Pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas setiap hari di Jakarta dimulai besok di tengah merebaknya penularan Covid-19 varian Omicron. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, penyebaran Omicron menjadi tantangan dimulainya sekolah tatap muka setiap hari.
"Untuk itu sekarang kami minta seluruh warga Jakarta hati-hati, apalagi Omicron juga tidak kelihatan gejalanya," kata dia di Hotel Mercure Simatupang, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu, 2 Januari 2021.
Sekolah tatap muka terbatas setiap hari berlaku bagi seluruh jenis sekolah, baik swasta, negeri, dan madrasah. Kapasitas murid dapat kembali normal seperti sebelum pandemi Covid-19, yakni 100 persen. Namun, waktu belajar masih dibatasi, yaitu enam jam.
Riza menyampaikan sejumlah pertimbangan diberlakukannya PTM terbatas setiap hari. Pertama, vaksinasi Covid-19 yang digelar pemerintah DKI telah menyentuh 120 persen.
Kedua, jumlah kasus Covid-19 kian menukik. Ketiga, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jakarta berstatus level 1.
"Tentu semuanya sesuai dengan prestasi yang ada, keberhasilan yang ada, perlu ada pelonggaran-pelonggaran terutama di bidang pendidikan," jelas dia.
Politikus Partai Gerindra ini meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Kementerian Kesehatan menyatakan ada penambahan 68 kasus Omicron baru yang terdeteksi di Indonesia hingga Sabtu, 1 Januari 2022. Dengan adanya penambahan ini, total pasien yang terinfeksi Omicron mencapai 136 orang.
Baca juga: Besok Sekolah Tatap Muka di DKI, Berlaku untuk Negeri, Swasta dan Madrasah