TEMPO.CO, Depok - Seorang korban luka tawuran di Depok berinisial MRS berbohong pada keluarganya bahwa dia menjadi korban pengeroyokan saat membeli nasi goreng. Kebohongan remaja itu terungkap ketika kakak MRS membuat laporan polisi di Polsek Cimanggis.
Kapolsek Cimanggis Komisaris Ibrahim Sadjab mengatakan kakak MRS melaporkan adiknya terkapar dengan luka robek 3 hingga 5 sentimeter di bagian perut dan tangan kanan karena sabetan senjata tajam. Laporan polisi itu dibuat kakak MRS berdasarkan penuturan kronologi palsu sang adik.
“Berdasarkan laporan dari kakak MRS, adiknya menjadi korban pengeroyokan saat sedang membeli nasi goreng pada Minggu 9 Januari 2022 sekitar pukul 03.40 hingga harus dilarikan ke rumah sakit Kramat Jati,” kata Ibrahim kepada wartawan, Rabu 12 Januari 2022.
Menurut keterangan kakak MRS dalam laporan nomor LP/19/K/2022 tertanggal 10 Januari 2022, MRS tiba-tiba diserang oleh kurang lebih 20 orang tidak dikenal. Kelompok itu langsung melakukan pembacokan secara membabi buta.
“Ternyata dalam pemeriksaannya di kemudian hari, diketahui bahwa korban merupakan anggota kelompok yang melakukan aksi tawuran,” kata Ibrahim.
Ibrahim mengatakan, korban merupakan anggota geng Tipar Pusat yang terlibat tawuran dengan geng KM29 di Jalan Raya Bogor, KM29, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
Selanjutnya polisi sebut luka-luka yang dialami korban bukan karena diserang saat beli nasgor...