TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan belum ada hal yang mendesak saat ini yang bisa menjadi alasan bagi pemerintah untuk menutup sekolah dan memberhentikan pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen.
Saat ini, Pemprov DKI Jakarta baru menutup beberapa sekolah karena ada siswa atau gutu yang terkena Covid-19 dan belum berencana menghentikan pembelajaran tatap muka 100 persen.
"Jadi sampai hari ini belum ada urgensi menutup sekolah PTM. Kami masih terus memantau memastikan semua berjalan lebih baik lagi," kata Riza Patria di Balai Kota, seperti dikutip dari Antara, Kamis, 13 Januari 2022.
Riza mengatakan pemerintah menhentikan sementara pembelajaran tatap muka 100 persen di 10 sekolah yang ditemukan kasus Covid-19. PTM 100 persen dihentikan selama lima hari dan bila ada penambahan kasus hingga lebih dari persen maka PTM akan distop selama 15 hari.
Menurut Riza, Pemprov DKI bukannya mengabaikan sejumlah temuan kasus Covid-19. Namun, menurut dia, kasus Covid-19 yang saat ini dilaporkan masih umum dan belum ada yang terkena varian Omicron.
Pemprov DKI, kata dia, juga tetap memperhatikan saran dan rekomendasi sejumlah pihak seperti Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan anggota DPRD DKI.
"Tapi mohon maaf tidak bermaksud mengecilkan ini 10 sekolah COVID-19 dari 10 ribu lebih sekolah, itu berapa persen, kan hanya 0,1 persen. Sehingga sampai saat ini masih PTM 100 persen," tutur Wagub DKI Riza Patria.
Baca juga: Wagub DKI Sebut 10 Sekolah Ditutup Sementara Akibat Covid-19, 14 Orang Positif