TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 91,7 persen anak di wilayah aglomerasi dan 76,2 persen anak di DKI Jakarta mendapat vaksin Covid-19 dari program Vaksinasi Merdeka Anak Polda Metro Jaya. Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Vaksinasi Merdeka Anak Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, angka tersebut dicapai hanya membutuhkan waktu 10 hari.
"Vaksinasi Merdeka Anak dimulai sejak 5-17 Januari 2022 telah mencapai 91,7 persen atau sekitar 1.142.417 anak dan 76,2 persen atau sekitar 872.889 anak di DKI Jakarta," kata Sambodo saat dihubungi, Senin, 17 Januari 2022.
Kegiatan vaksinasi anak ini diselenggarakan bersama Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka. Menurut Sambodo, program kerja ini merupakan perintah langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Selain Jabodetabek, Sambodo mengatakan Vaksinasi Merdeka Anak juga digelar di seluruh wilayah Indonesia secara serentak.
"Pak Kapolri menyampaikan bahwa Polda Metro Jaya ditargetkan mampu memvaksin lebih dari 2 juta anak," kata Sambodo.
Sementara itu Kaposko Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya Komisaris Supriyanto mengatakan, kegiatan vaksinasi ini diperuntukkan bagi seluruh anak-anak di wilayah hukum Polda Metro Jaya dan tidak memandang strata ekonominya.
Sebelumnya, vaksinasi Covid untuk anak usia 6-11 tahun sudah dimulai sejak Selasa, 14 Desember 2021. Program ini menargetkan 26,5 juta anak yang berdasarkan data sensus penduduk 2020.
Pelaksana tugas Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan vaksinasi anak usia 6-11 tahun akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, vaksinasi akan dilaksanakan di provinsi dan kabupaten/kota dengan kriteria cakupan vaksinasi dosis satu di atas 70 persen dan cakupan vaksinasi Lansia di atas 60 persen.
Sampai saat ini sebanyak 8,8 juta jiwa dari 106 kabupaten/kota di 11 provinsi yang sudah memenuhi kriteria tersebut, yakni; Banten, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, dan Bali.
Program vaksinasi ini menggunakan vaksin jenis Sinovac yang sudah punya Emergency Use Authorization (EUA). Sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac yang akan digunakan hingga akhir Desember 2021.
Baca juga: Angka Vaksinasi Tinggi, Alasan Wagub Riza Ngotot PTM Tetap Lanjut