Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Yayasan Alumni Peduli IPB Ingin Cetak 1.000 Pemimpin

image-gnews
Ketua DPP HA IPB Terpilih, Walneg S Jas (kanan) menerima Pataka dari pimpinan sidang Munas VI HA IPB minggu dini hari (20/12)
Ketua DPP HA IPB Terpilih, Walneg S Jas (kanan) menerima Pataka dari pimpinan sidang Munas VI HA IPB minggu dini hari (20/12)
Iklan

TEMPO.CO, SUBANG - Minimnya jiwa kepimpinan di kalangan generasi milenial membuat Yayasan Alumni Peduli Institut Pertanian Bogor IPB (YAPI IPB) mencanangkan program mencetak 1.000 pemimpin yang lahir dari kampus setiap tahun. Program itu, menurut Ketua Pengurus YAPI IPB Jamil Azzaini, akan dilakukan berbarengan dengan pemberian beasiswa dari alumni IPB kepada para mahasiswa. Dia berharap dana yang disalurkan akan meningkat 738 persen.

“Setiap tahun kami akan menyalurkan dana beasiswa Rp 9,6 miliar untuk tujuan tersebut,” kata Jamil dalam pidato pengukuhan kepengurusan YAPI IPB 2021-2026, di Subang.

Jamil menambahkan, tiap tahun memang banyak mahasiswa IPB yang tak bisa merampungkan pendidikan di IPB karena kekurangan biaya. Tugas YAPI IPB, katanya lagi, bukan hanya menyalurkan beasiswa. “Tapi mencetak lahirnya pemimpin, innovator dan orang-orang yang punya kepedulian membangun masyarakat sekitarnya dan bangsa.”

YAPI IPB sejak berdiri 2016 hingga 2021, telah membantu memberi beasiswa kepada 735 mahasiswa dengan dana sebesar Rp 6,5 miliar selama lima tahun atau sekitar 147 mahasiswa per tahun dan Rp 1,3 miliar per tahun. Tahun 2022 ini, dengan kepengurusan yang baru, angka itu diharapkan naik 680 persen dari sisi jumlah mahasiswa yang mendapat bantuan atau melonjak 738 persen dari sisi jumlah dana yang disalurkan.

Karena itu Jamil berharap, seluruh alumni IPB bahu-membahu mendukung program mencetak pemimpin dari kampus. “Jangan lupakan jas merah, jangan lupakan sejarah. Saya, kita semua para alumni punya ‘utang besar’ pada kampus IPB yang telah berkontribusi membangun karakter sehingga para alumni bisa ada posisi seperti sekarang. Mari kita cetak pemimpin dari kampus,” ujarnya.

Fathan Kamil, Ketua Dewan Pembina YAPI IPB, berharap para pengurus organisasi ini bisa bergerak dengan kecepatan tinggi. “Kewajiban sejarah kita, para alumni, adalah membangun kepemimpinan nasional. Itulah sumbangan terbaik yang bisa dilakukan para alumni,” katanya. Di semua sektor, menurut Fathan lagi, sangat membutuhkan pemimpin-pemimpin yang punya visi jauh, maka peran YAPI IPB sangatlah penting. Dengan jaringan 180.000 alumni IPB di berbagai daerah, Fathan berharap para alumni IPB bisa membantu para mahasiswa untuk maju dan menjadi pemimpin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan cara itu, mahasiswa bukan hanya terima dana, tapi mereka didorong dengan kecepatan penuh agar mempunyai kapasitas untuk menjadi pemimpin. “Jadi yang masuk menjadi penerima dana ke YAPI bukanlah orang-orang yang minder, tapi orang yang bangga dan punya tekad kuat ingin menjadi pemimpin,” Fathan menambahkan.

Ketua Himpunan Alumni IPB Walneg S Jas menyambut baik program-program YAPI. Dia menuturkan IPB memang punya kebijakan untuk tetap melanjutkan program perekrutan mahasiswa yang berasal dari kalangan menengah-bawah.”Berdasarkan catatan IPB, mahasiswa yang bisa membayar penuh uang pendidikan IPB itu hanya 20 persen mahasiswa saja.,” ujarnya. Ini bagian sumbangan IPB untuk melahirkan para pemimpin dari berbagai pelosok daerah meski tidak berkecukupan.

Dalam acara Rapat Kerja Pengurus YAPI IPB yang berlangsung Minggu (16/1) di kantor Institut Bisnis Ekonomi Kerakyatan (IBEKA), Subang, juga dilakukan pelatihan pembekalan untuk calon penerima mahasiswa baru. “Pelatihan itu perlu agar para mahasiswa itu tidak terjebak pada persoalan hidup (life trap) sepele sehingga tidak bisa maju,” ujar Tri Mumpuni, alumni IPB yang dikenal sebagai pionir membangun desa-desa lewat sumbangan pembangkit listrik kecil atau mikro hidro.

Puluhan mahasiswa yang hadir di markas IBEKA itu digembleng dengan sejumlah trainer dan motivator. Mereka diajak untuk menyelami masalah dan mencari solusinya lewat berbagai tugas di dalam dan luar ruangan.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terpopuler: Konflik Rempang karena Pemerintah Oversimplifikasi, Teten soal Sepi Pembeli di Pasar Tanah Abang

9 hari lalu

Pengunjuk rasa melempari personel polisi saat aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau, Senin, 11 September 2023. Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Terpopuler: Konflik Rempang karena Pemerintah Oversimplifikasi, Teten soal Sepi Pembeli di Pasar Tanah Abang

Berita terpopuler bisnis pada Sabtu kemarin dimulai dari konflik Pulau Rempang yang di antaranya dipicu karena oversimplikasi oleh pemerintah.


Jokowi Tantang IPB Berinovasi Genjot Produktivitas Padi jadi 12 Ton per Hektare: Harus Out of Mind

10 hari lalu

Presiden Jokowi saat memberikan orasi ilmiah dalam rangka Dies Natalis IPB Univrersity ke-60, Jumat, 15 September 2023. Dok. IPB
Jokowi Tantang IPB Berinovasi Genjot Produktivitas Padi jadi 12 Ton per Hektare: Harus Out of Mind

Presiden Jokowi menantang IPB bisa mengembangkan inovasi yang dapat menggenjot produktivitas padi menjadi 10-12 ton per hektare.


Rektor IPB Klaim Penguasaan AI sampai IoT, Jokowi Minta Ini

11 hari lalu

Ilustrasi Institut Pertanian Bogor (IPB). dok.TEMPO
Rektor IPB Klaim Penguasaan AI sampai IoT, Jokowi Minta Ini

IPB University merayakan Dies Natalis ke-60, Jumat 15 September 2023.


Jokowi Pidato Krisis Pangan di IPB, Ungkit Bertemu Putin dan Zelensky

11 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat mengecek stok beras di Gudang Bulog Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 11 September 2023. Jokowi didampingi oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Dirut Perum Bulog Budi Waseso dan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi. Istimewa
Jokowi Pidato Krisis Pangan di IPB, Ungkit Bertemu Putin dan Zelensky

Jokowi menyoroti sejumlah negara yang membatasi ekspor pangan, termasuk India yang baru menghentikan ekspor komoditas tersebut.


6 Fakta Kebakaran Laboratorium IPB yang Tewaskan Mahasiswa S2, Sedang Penelitian

34 hari lalu

Laila Atika Sari. Istimewa
6 Fakta Kebakaran Laboratorium IPB yang Tewaskan Mahasiswa S2, Sedang Penelitian

Fakta-fakta kebakaran laboratorium IPB yang menewaskan mahasiswi S2.


Mengenal Prodi Ilmu Nutrisi dan Pakan IPB, Jurusan Laila Atika Mahasiswa yang Terbakar di Lab

35 hari lalu

Laila Atika Sari. Istimewa
Mengenal Prodi Ilmu Nutrisi dan Pakan IPB, Jurusan Laila Atika Mahasiswa yang Terbakar di Lab

Mengenal prodi Ilmu Nutrisi dan Pakan IPB.


Mahasiswa IPB Meninggal Terbakar di Laboratorium, Respons Kampus?

36 hari lalu

Arif Satria terpilih sebagai rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) periode 2017-2022. Dalam masa jabatan tersebut, Arif juga menjabat sebagai Plt. Komisaris Utama anak perusahaan BUMN, PT Perkebunan Nusantara III, resmi diangkat menjadi Komisaris Utama pada 18 juli 2018. Namun, pada awal Maret 2020 Menteri BUMN memutuskan mengganti Arif dari jabatan komisaris utama. Facebook
Mahasiswa IPB Meninggal Terbakar di Laboratorium, Respons Kampus?

Pihak kampus menyatakan turut berduka cita atas meninggalnya mahasiswa IPB yang terbakar di lab. Tiga tim investigasi dibentuk untuk selidiki.


Mahasiawa S2 IPB Tewas Terbakar, Tercatat Lulusan Sarjana Terbaik

36 hari lalu

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
Mahasiawa S2 IPB Tewas Terbakar, Tercatat Lulusan Sarjana Terbaik

Rektor IPB University Arif Satria menyatakan pihak kampus berduka atas insiden kebakaran laboratorium yang menimpa mahasiswa S2 Laila Atika Sari.


Mahasiswa IPB University Meninggal karena Kebakaran Laboratorium, Rektor Bentuk Tim Khusus Investigasi

36 hari lalu

Gedung Rektorat IPB University di kampus IPB Dramaga Bogor /ANTARA
Mahasiswa IPB University Meninggal karena Kebakaran Laboratorium, Rektor Bentuk Tim Khusus Investigasi

Tim evaluasi laboratorium akan memeriksa peralatan dan fasilitas di seluruh laboratorium di IPB University.


Kebakaran Laboratorium IPB Tewaskan Mahasiswa, Rektor Bentuk 3 Tim Ini

36 hari lalu

Ilustrasi Institut Pertanian Bogor (IPB). dok.TEMPO
Kebakaran Laboratorium IPB Tewaskan Mahasiswa, Rektor Bentuk 3 Tim Ini

Kebakaran laboratorium yang menewaskan mahasiswa ini mengingatkan kembali kasus kematian sebelumnya yang pernah terjadi di kebun percobaan.