TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur atau Wagub DKI Ahmad Riza Patria mengatakan, ada beberapa langkah yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI dalam mengantisipasi bencana banjir Jakarta seiring curah hujan yang tinggi pada Januari dan Februari 2022.
Yang pertama, Pemprov DKI telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan menyusun regulasi dalam menghadapi bencana di Jakarta.
"Antisipasi bencana, memang ada peningkatan intensitas hujan. Kemudian juga ramalan dari BMKG, kami terus koordinasikan dengan BNPB, dengan semua penggiat kebencanaan. Kami sudah menyusun berbagai regulasi, mengesahkannya, sekarang tinggal melaksanakannya," kata dia.
Kedua, kata Riza, Pemprov DKI telah menyiapkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
Menurut Wagub DKI, mereka telah berkoordinasi bersama aparat, lembaga swadaya masyarakat, higga organisasi masyarakat yang peduli terhadap kemanusiaan dan kebencanaan untuk bersiaga menghadapi bencana.
"Kemudian juga yang ketiga, fasilitas sarana dan prasarana sudah kami siapkan. Mulai dari perahu sampai dengan logistik terkait kebutuhan bayi jga sudah, termasuk tempat-tempat pengungsian," katanya.
Sebelumnya banjir menggenangi sebagian wilayah Jakarta pada Selasa hingga Rabu lalu.
Banjir disebabkan hujan ekstrem yang melanda Jakarta pada Selasa, 18 Januari 2022.
Berdasarkan catatan yang diumumkan Gubernur Anies Baswedan, curah hujan di beberapa wilayah tergolong ekstrem.
Curah hujan di Kemayoran tercatat 204 milimeter, Teluk Gong 193 milimeter, Pulomas 177 milimeter, dan Kelapa Gading 163 milimeter.
Anies menyampaikan kapasitas drainase Jakarta hanya mampu menampung 50-100 milimeter air. "Bila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, pasti akan terjadi genangan banjir di Jakarta," ucap dia.