TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Dudi Gardesi Asikin menjelaskan maksud kerja senyap ala Gubernur Anies Baswedan dalam mengatasi banjir. Dudi mengutarakan kerja senyap mengartikan para petugas langsung memantau apa yang terjadi di lapangan dan bertindak tanpa perlu disuruh.
"Maksudnya kami bekerja terus, dalam artian tidak usah diperintahkan baru jalan," kata dia saat dihubungi, Kamis, 20 Januari 2022.
Menurut dia, Dinas SDA DKI telah merumuskan standar operasional prosedur (SOP) petugas lapangan untuk menanggulangi banjir. Dinas juga memiliki target kinerja.
"Sehingga apabila hujan sudah selesai, pasang sudah turun, luapan kali sudah selesai, daerah yang tergenang itu harus segera kami keringkan," terang dia.
Sebelumnya, Anies menargetkan pengeringan banjir sudah selesai tidak lebih dari 6 jam. Target ini berlaku jika curah hujan di atas 100 mm, sedangkan di bawah itu tidak ada genangan. Jika curah hujan di bawah 100 mm, kemudian terjadi banjir atau genangan, Anies meyakini terdapat kesalahan manajemen.
Kemarin banjir merendam sejumlah titik Ibu Kota. Per kemarin pukul 15.00 WIB tercatat 102 RT di Jakarta Barat dan Jakarta Utara banjir.
Anies mengklaim sebagian besar titik Jakarta yang banjir pada Selasa malam, 18 Januari 2022 sudah surut di hari yang sama. Menurut dia, air surut lantaran pengerahan sumber daya memompa air di titik banjir.
"Itulah kerja jajaran DKI: senyap dan tuntas!" tulis Anies di unggahan akun Instagram @aniesbaswedan kemarin.
Selanjutnya: BMKG prediksi hujan guyur ibu kota seminggu ke depan