TEMPO.CO, Jakarta - Pendukung Anies Baswedan, Geisz Chalifa, menganggap wajar dengan sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang kerap mengkritik Gubernur DKI Jakarta. Menurut Geisz, PSI harus menebeng nama orang besar untuk mendongkrak elektabilitas.
"Ada noise dari PSI wajar-wajar aja. Mereka mau naik elektabilitasnya perlu nebeng orang besar," kata dia dalam diskusi yang diselenggarakan Total Politik di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu, 23 Januari 2022.
Geisz menuturkan PSI memang sebuah partai, tapi secara substansi hanya mengkritik kebijakan di Jakarta. Dia menyebutnya sebagai Partai Seputaran Ibu Kota.
Padahal, dia melanjutkan, PSI sebagai partai politik seharusnya mengkritik kekuasaan yang memiliki alat, aparat, polisi, dan tentara. Geisz berujar Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta tak punya apa-apa selain prestasi.
Dia lantas membanggakan prestasi Anies selama menjadi DKI 1, salah satunya pemerintah DKI yang mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI selama empat tahun berturut-turut.
Geisz mengklaim indeks kemacetan dan banjir di Ibu Kota turun saat Anies menjabat. Anies Baswedan, tutur dia, yang membangun peradaban di Jakarta, karena berupaya mendorong warga naik kendaraan umum.
"Pemimpin melampaui ekspektasi," ujar Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol itu.
Baca juga: Naturalisasi di Jakarta Mandek, PSI Anies Baswedan Hoki kalau tidak Banjir