TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan dua agenda G20 yang dialihkan dari Bali ke Jakarta akan berjalan lancar meski ada ancaman varian Omicron dan potensi banjir.
“Kalau terkait banjir memang ada peningkatan di Januari-Februari, tetapi insya Allah banjir dapat kami kendalikan dan tidak akan mengganggu kegiatan G20,” kata Riza Patria di Balai Kota DKI Jakarta, Seni , 24 Januari 2022.
Begitu pun dengan varian Omicron yang diprediksi sejumlah pakar mencapai puncaknya pada Februari-Maret, kata Riza, tidak akan mengganggu agenda G20.
Melalui Surat Nomor S-3/G20.33/2022, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membatalkan salah satu acara rangkaian kegiatan G20 jalur keuangan (finance track) di Bali karena peningkatan kasus varian Omicron. Acara G20 yang dibatalkan adalah penyelenggaraan 2nd FCBD dan 1st FMCBG yang rencananya diadakan 15-18 Februari 2022 di Nusa Dua, Bali.
Sementara itu, Riza Patria mengatakan Pemprov DKI masih menunggu keputusan Pemerintah Pusat apakah akan menaikkan PPKM Level 2 di Jakarta menjadi PPKM Level 3.
“Kami terus evaluasi dan koordinasi. Kami tunggu saja hasilnya. Kami tidak ingin mendahului. Apa pun yang diputuskan Pemerintah Pusat kami laksanakan sebaik-baiknya,” kata Wagub DKI saat ditanya tentang potensi PPKM Level 3 DKI Jakarta.
Pada hari yang sama, Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan Pemerintah Pusat memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali sepekan ke depan atau pada 25-31 Januari 2022.
"Teater perang pandemi yang terjadi di DKI Jakarta menyebabkan asesmen situasi provinsi tersebut masuk ke dalam Level 3," ujar Luhut dalam konferensi pers, Senin, 24 Januari 2022.
Namun Luhut menyatakan pemeriksaan dalam melakukan asesmen level PPKM secara konsisten memperlakukan DKI Jakarta sebagai satu kesatuan wilayah aglomerasi Jabodetabek. "Secara aglomerasi, Jabodetabek saat ini masih pada level 2," ujar Luhut.
Baca juga: Pemprov Mulai Bahas Teknis Jakarta Jadi Pusat Perekonomian