TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mendesak agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen pascapenutupan 90 sekolah akibat ditemukannya kasus Covid-19. Menurut P2G, metode belajar blended learning dengan PTM terbatas 50 persen sudah cukup efektif.
"Lagipula guru-guru dan siswa di DKI Jakarta sudah berpengalaman menggunakan skema PTM terbatas 50 persen dengan metode "blended" tersebut," ujar Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim dalam keterangannya yang mendesak PTM 100 persen dihentikan, Rabu, 26 Januari 2022.
Satriwan mengungkapkan, para guru dan siswa rata-rata sudah memiliki gawai pintar bahkan laptop/komputer, sinyal internet bagus, sehingga relatif tak ada kendala dari aspek infrastruktur digital untuk menerapkan belajar dari rumah. Namun, Satriwan mengatakan proses pembelajaran jarak jauh atau PJJ tetap membutuhkan pendampingan orang tua dari rumah.
"P2G berharap Pemprov DKI Jakarta jangan meremehkan kondisi ini, jangan pula tunggu gelombang ketiga kasus Covid-19 memuncak. Di sekolah kita pernah belajar peribahasa: "Pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak berguna"," ujar Satriwan.
Kepala Bidang Advokasi P2G Iman Zanatul Haeri menjelaskan, saat ini banyak orang tua murid yang khawatir dengan tingkat penularan Covid-19 di Jakarta jika tetap memberlakukan PTM 100 persen. Apa lagi, kata Zanatul, penerapan prokes di sekolah juga tidak terlalu dilakukan.
Zanatul juga yakin jumlah sekolah yang ditutup akibat Covid-19 sebenarnya lebih dari 90 sekolah. Sebab ada sekolah dan orang tua murid yang belum melaporkan soal kasus Covid-19 di lingkungannya ke Dinas Pendidikan.
"Kami meminta Dinas Kesehatan provinsi gencar melakukan swab PCR dan active case finding kepada sekolah, siswa, dan guru, untuk mendeteksi dan memitigasi kenaikan kasus," kata Zanatul.
Dari data 90 sekolah yang ditutup sementara hari ini, penularan Covid-19 terbanyak dialami siswa SMA, yakni di 30 sekolah. Lalu SD (25 sekolah), SMP (17 sekolah), TK (11 sekolah), SMK (5 sekolah), dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat atau PKBM (2 sekolah).
Pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen di DKI Jakarta dimulai 3 Januari 2022. Kapasitas anak 100 persen dengan durasi belajar yang masih dibatasi, yakni enam jam pelajaran. Satu jam pelajaran sama dengan 35 menit.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca juga: Daftar 90 Sekolah Ditutup di Jakarta, Ditemukan Kasus Covid-19 Saat PTM