TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Depok mulai mempersiapkan pembukaan kembali tempat karantina atau isolasi terpusat, seiring meningkatnya kembali kasus Covid-19 di Kota Belimbing ini.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, komunikasi sudah dijalin dengan pemilik lokasi karantina untuk merelakan lokasinya dijadikan tempat karantina terpusat.
“Kami lagi persiapkan arahan bapak Wali Kota Depok dalam rapat satgas, sudah menjajaki karantina di Pusat Studi Jepang Unversitas Indonesia,” kata Dadang kepada wartawan, Kamis 27 Januari 2022.
Dadang mengatakan, pihaknya juga telah meminta bantuan kepada Provinsi Jawa Barat untuk memfasilitasi tempat karantina atau isolasi terpusat.
“Kami juga telah melakukan kordinasi dengan rumah sakit baik negeri atau swasta di dalam penyiapan tempat isolasi untuk treatment,” kata Dadang.
Sebagai informasi, rencana membuka kembali tempat karantina atau isolasi terpusat ini karena saat ini angka positivity rate di Kota Depok hampir menyentuh angka 5 persen.
Update terakhir, positivity rate di Kota Depok telah mencapai 4,36 persen, melonjak drastis dibanding pekan lalu yang hanya mencapai 1,03 persen.
Lonjakan tertinggi terjadi lagi pada 26 Januari 2022. Berdasarkan data dari Pusat Koordinasi Covid-19 Kota Depok (Picodep), dalam sehari terjadi penambahan 499 kasus konfirmasi, 448 di antaranya masuk ke dalam penambahan kasus aktif sehingga total kasus aktif kini sebanyak 1.680.
Sementara sisanya penambahan terhadap kasus sembuh, sehingga kini kasus sembuh telah mencapai angka 103.760 kasus. Sedangkan untuk kasus meninggal tidak ada penambahan, masih tetap diangka 2.172 kasus.
Lalu, suspek aktif dan probabel aktif juga tidak ada penambahan, hanya kontak erat aktif yang bertambah 18 kasus.
Baca juga: Kasus Covid-19 Depok Naik Drastis, Positivity Rate Melesat Jadi 4,36
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA