TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto menyebut harga tiket Formula E di Diriyah dan Jakarta akan berbeda. Hal itu mengingat penyelenggaraan balap mobil listrik internasional di Diriyah, Arab Saudi itu begitu mewah.
"Kan mewah sekali Diriyah itu, karena Arab Saudi hebat sekali untuk penyelenggaraan Formula E. Seriusnya luar biasa mereka," kata dia saat dihubungi, Kamis, 27 Januari 2022.
PT Jakpro dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) studi banding ke Diriyah untuk melihat proses perhelatan Formula E. Ketua Pelaksana atau Organizing Committee (OC) Formula E Ahmad Sahroni telah tiba di Diriyah, kira-kira pada Ahad pekan lalu.
PT Jakpro dan IMI bakal meninjau bagaimana panitia Formula E di Diriyah mempersiapkan kegiatan balap. Perwakilan panitia Formula E Jakarta ini, lanjut Widi, juga diagendakan rapat dengan Formula E Operation (FEO) di Diriyah.
Tarif tiket Formula E Diriyah berkisar 150-250 Riyal Arab Saudi, seperti yang tertera di situs halayalla.com. Per sore ini, 1 Riyal senilai Rp 3.827,24. Dengan begitu, 150 Riyal sama dengan Rp 574.086,15.
Sementara 250 Riyal setara Rp 956.810,25. Ada juga paket tiket Formula E Diriyah bernama 'Boss Emotion Club' senilai 20.125 Riyal alias Rp 77.023.225,41.
Widi menyampaikan, Jakarta tidak serta-merta meniru tarif tiket Formula E Diriyah. "Kita harus bisa menyesuaikan dengan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki," ujar dia.
Dia memperkirakan tiket Formula E Jakarta bakal dijual pada Februari 2022. Sebab, jenis-jenis tiket yang dijual harus segera ditetapkan.
Jakarta akan menjadi tuan rumah Formula E pada 4 Juni 2022. Lokasi sirkuit Formula E terletak di kawasan Pantai Karnaval Ancol. Penyelenggaraannya di Ibu Kota membutuhkan biaya sekitar Rp 100 miliar.
Sirkuit balap Formula E Ancol memiliki layout searah jarum jam dengan total panjang 2,4 kilometer, lebar 12 meter ditambah kiri kanannya 4 meter, dan panjang garis lurus 600 meter. Bentuknya menyerupai kuda lumping.
Namun hingga kini sirkuit Formula E di Ancol itu belum juga dibangun. Sebelumnya, Jakpro menyebut tender pembangunan sirkuit balap mobil listrik itu bukan gagal, melainkan re-tender. Sehingga tender akan segera dilakukan lagi dan dipastikan berlangsung lebih cepat.
Baca juga: Jakpro dan IMI Studi Banding ke Diriyah Arab Saudi Soal Perhelatan Formula E