Semua aset yang dikuasai mitra swasta akan kembali ke PAM Jaya karena aset itu masih menjadi milik BUMD DKI tersebut.
Kick off ini menandai awal masa transisi berakhirnya kerja sama perumda dengan dua mitra swastanya pada 3 Januari 2023. kontrak pengelolaan air di Jakarta akan berakhir setelah 25 tahun, atau sejak 1997.
Secara bertahap transisi pengelolaan air minum ke tangan PAM Jaya dilakukan dengan membentuk tim transisi yang bertugas menjalankan shadow operations. PAM Jaya akan menggandeng konsultan hingga Kejaksaan Tinggi DKI untuk mengawal proses transisi tersebut.
Pada saat ini layanan pipanisasi air minum di Jakarta baru mencakup 66 persen wilayah Ibu Kota. Kedua mitra menyuplai air 22 ribu liter per detik untuk satu juta pelanggan.
Pemprov DKI Jakarta memberi tugas kepada PAM Jaya untuk memasok suplai tambahan 11.000 liter per detik bagi 35 persen wilayah pelayanan baru. Hingga 2030, PAM Jaya harus membuat sambungan untuk satu juta hingga 1,5 juta pelanggan baru.
Baca juga: Kerja Sama dengan Aetra dan Palyja Bakal Berakhir, PAM Jaya Mulai Hitung Mundur