TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim kapasitas rumah sakit dan tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di DKI Jakarta masih aman walaupun saat ini tengah terjadi lonjakan penularan virus Covid-19 akibat varian Omicron. Menurut Anies, kondisi saat ini jauh lebih baik dibanding kondisi gelombang kedua pada Juli 2021 akibat varian Delta.
"Saat ini situasinya masih bisa terlihat, dibilang secara jumlah masih relatif agak kecil (angka keterisian rumah sakit)," ujar Anies di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, 1 Februari 2022.
Anies menjelaskan, varian Omicron tidak seberbahaya varian Delta. Namun, masyarakat yang tertular virus ini diimbau untuk segera isolasi mandiri guna memutus mata rantai penyebaran.
"Bahwa omicron ini meningkat, iya, kami harus hati-hati. Tapi di sisi lain tingkat keparahannya itu tidak seperti enam bulan lalu. Jadi yang kami sama-sama harus sadari adalah bila mengalami gejala ringan atau tanpa gejala, maka isolasi, disiplin supaya tidak menularkan kepada yang lain," kata Anies.
Kemarin, kasus Covid-19 di Jakarta bertambah 5.262 kasus. Sebanyak 461 di antaranya harus menjalani perawatan dan 3.732 menjalani isolasi mandiri.
Menurut data dari laman corona.jakarta.go.id kemarin, sebanyak 27 orang pasien Covid-19 meninggal. Angka ini menjadi jumlah terbanyak sejak varian Omicron merebak.
"Untuk update BOR (keterisian tempat tidur rumah skait) 57 persen ya, naik lagi, kemarin masih 54 persen. ICU juga naik lagi, kemarin 19 persen sekarang 22 persen," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Riza menjelaskan, dari 4.445 atau seluruh ketersediaan kasur di rumah sakit, saat ini sudah terisi 2.593. Sementara untuk ruang ICU, dari 651 ketersediaan saat ini sudah terpakai 145.
Untuk varian Omicron, Riza mengatakan jumlahnya sudah mencapai 2.525 orang. Rinciannya, sebanyak 1.573 orang merupakan pelaku luar negeri atau 54,4 persen dan transmisi lokal 1.152 atau 45,6 persen.
"Apa yang menjadi perhatian sering saya sampaikan, sekarang Omicron-nya itu dari transmisi lokal meningkat drastis," kata Riza.
M JULNIS FIRMANSYAH
Baca juga: Wagub DKI Pastikan Jakarta Belum Masuk Gelombang Tiga Covid-19