TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat industri perhotelan di Jakarta memberikan sinyal pemulihan ditandai peningkatan penghunian kamar (TPK) secara bulanan sejak September hingga Desember 2021 setelah terpuruk akibat pandemi COVID-19.
“Selama 2021 secara umum (TPK) lebih tinggi dibandingkan 2020,” kata Kepala BPS DKI Jakarta, Anggoro Dwitjahyono, di Jakarta, Rabu, 2 Februari 2022 dikutip Antara.
Menurut Anggoro, peningkatan secara bertahap itu karena pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ata PPKM dan pembatalan PPKM level tiga pada akhir 2021.
BPS DKI mencatat pada Agustus 2021, TPK hotel di Jakarta berada pada titik terendah sepanjang 2021 yaitu 30,7 persen.
Setelah kasus COVID-19 menurun dan PPKM mulai dilonggarkan, disusul mobilitas masyarakat meningkat, TPK mulai menunjukkan tren meningkat sejak September 2021 mencapai 42,6 persen.
Kemudian pada Oktober 2021, TPK kembali naik mencapai 50,6 persen, November (53,3 persen), hingga Desember mencapai titik tertinggi 58,8 persen.
Adapun hotel dengan kelas bintang dua hingga lima mencatatkan kinerja positif, khususnya selama Desember 2021, kecuali hotel bintang satu yang kontraksi 6,9 persen.
Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu hotel bintang di Jakarta pada Desember 2021 tercatat selama 2,10 hari atau naik 0,10 hari dibandingkan dengan capaian bulan sebelumnya.
BPS mencatat, semakin lama wisatawan tinggal di suatu wilayah maka akan semakin besar pula pendapatan wilayah tersebut dari sektor pariwisata.
Sedangkan, rata-rata lama menginap tamu asing tercatat selama 3,93 hari, sejalan dengan adanya peraturan tamu asing setelah mendarat dari luar negeri harus melakukan karantina mandiri sesuai waktu yang telah ditentukan.
Sedangkan rata-rata lama menginap tamu Indonesia hanya 2,03 hari.
Peningkatan kinerja industri perhotelan pada saat tutup tahun 2021 dikontribusikan oleh meningkatnya aktivitas wisatawan domestik yang merupakan konsumen utama akomodasi di Jakarta.
Adapun proporsi tamu Indonesia yang menginap di hotel mencapai 96,3 persen, sedangkan tamu asing hanya 3,7 persen.
Baca juga: Anies Baswedan Minta Warga Jakarta Tak Panik Hadapi Lonjakan Omicron