TEMPO.CO, Cibinong - Anggota DPR Adian Napitupulu meminta pencemaran Sungai Cikaniki, Nanggung, Kabupaten Bogor, diusut tuntas. Menurut Adian, hasil pemeriksaan laboratorium membuktikan bahwa bahan kimia yang mencemari sungai Cikaniki adalah Sianida.
“Matinya ribuan ikan tersebut membuat panik dan takut masyarakat sekitar sungai Cikaniki yang kerap menggunakan air sungai dalam beragam aktivitas sehari-hari,” kata Adian dalam keterangan pers yang diterima Tempo, Selasa 8 Februari 2022.
Adian menyebut banyak dugaan soal penyebab matinya ribuan ikan di sungai Cikaniki, mulai dari pencemaran limbah emas hingga akibat perubahan cuaca. Bahkan ada yang menduga ikan itu mati karena penggunaan bahan kimia untuk menangkap ikan.
“Beragam spekulasi ini hanya bisa dihentikan ketika keluar hasil laboratorium yang memeriksa kandungan kimia apa yang mencemari sungai Cikaniki,” ucap Adian.
Hasil penelitian laboratorium menyebutkan bahwa bahan kimia yang mencemari sungai Cikaniki adalah Sianida. Mengutip hasil lab itu, Adian mengatakan, konsentrasi sianida di air sungai Cikaniki berkisar antara 6,2 ppm hingga 126 ppm atau rata rata 49,34 ppm. Penelitian laboratorium air sungai tersebut di bagian hulu sebesar 3,975 ppm, di bagian tengah 10,6 ppm sementara di hilir 6,625 ppm.
Hal itu menunjukkan pencemaran sianida di air sungai Cikaniki Pongkor jauh melebihi ambang batas air sesuai Permenkes 32 tahun 2017 yaitu 0,1 mg/L atau 1,0011 ppm. Juga jauh di atas ambang batas kesehatan air minum sebagaimana di atur dalam Permenkes 492 tahun 2010 yaitu sebesar 0,07 ppm.
Selanjutnya pencemaran air sungai Cikaniki jauh di atas standar Menteri Kesehatan...