TEMPO.CO, Bogor - Pemilik Holywings Bogor Stewart Henry menyatakan perubahan konsep kafe tersebut terpaksa dilakukan agar selaras dengan visi Kota Bogor, yaitu kota ramah keluarga dan anak. Dengan perubahan konsep itu, kafe itu tak lagi menjual minuman keras atau miras melainkan minuman tradisional seperti bandrek dan bajigur.
Stewart mengatakan perubahan konsep itu terjadi ketika pembangunan tempat tersebut nyaris rampung.
"Awalnya kita akan membuka Bar and Resto karena Holywings itu kan ada Bar and resto dan klub. Itu kita sebelum bangun, kita kan ada tim survei dan dari sini kita tahu apa kebutuhannya di Bogor dan konsumen sukanya apa. Jadi dari situ kita mantaplah buat HW di Bogor ini dan mulai urus izin dan pembangunan," kata Stewart kepada Tempo. Selasa malam, 22 Februari 2022.
Ketika pembangunan nyaris selesai, Stewart dipanggil ke Balaikota Bogor. Dalam pertemuan dengan Pemkot Bogor, Stewart diminta merevisi konsep Holywings (HW) Bogor. Kafe itu diminta mengikuti dan menjalankan aturan yang selaras dengan visi misi Kota Bogor yakni kota ramah keluarga dan anak.
Holywings dilarang beroperasi di kota itu jika masih menjual minum beralkohol (minol), meski ada peraturan Wali Kota Bogor (Perwali) tahun 2015 tentang pengaturan minuman beralkohol. Pada saat survei, tim Holywings menemukan ada perwali tentang pengaturan minol dan diperbolehkan dengan syarat memiliki sertifikasi khusus. "Kita punya sertifikasi itu, tapi, entah kenapa pas sudah 90 persen pembangunan ada kegaduhan itu," ujarnya.
Selanjutnya Holywings Bogor langsung putar haluan agar sesuai dengan visi kota Bogor...