TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah guru berkompeten di DKI Jakarta turun drastis pada 2018-2019. Dalam dokumen rancangan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) DKI 2023-2026 yang diterima Tempo tertera bahwa guru kompeten pada 2018 tercatat 8,25 persen. Jumlah ini anjlok satu tahun berikutnya menjadi 1,02 persen.
"Penurunan persentase guru yang kompeten di tahun 2018 dan 2019 disebabkan oleh perubahan dalam metode penghitungan indikator," demikian bunyi dokumen tersebut.
Dokumen ini melampirkan tabel persentase guru kompeten di Ibu Kota pada 2013-2019. Persentase guru kompeten di 2013 menyentuh 84,45 persen. Angka ini terus menunjukkan tren kenaikan di tahun berikutnya.
Guru kompeten di 2014 sebesar 94 persen. Lalu bertambah menjadi 100 persen (2015), 99,9 persen (2016), dan 100 persen lagi (2017).
Rumus penghitungan persentase tersebut adalah jumlah guru yang mengantongi sertifikasi kompetensi dibagi jumlah keseluruhan guru.
Dalam dokumen tersebut juga tertulis perlunya sertifikasi guru agar meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Masalah guru di Jakarta itu masuk dalam pembahasan di forum konsultasi publik penyusunan RPD DKI 2023-2026 pada Rabu, 23 Februari 2022. Gubernur DKI Anies Baswedan menyatakan pemerintah perlu menyusun perencanaan dan pengelolaan masa depan Ibu Kota. "Saat ini Jakarta sedang menyusun langkah hingga tahun 2026," kata dia dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga: 561 Siswa dan Guru di Kota Bogor Positif Covid-19 dari Klaster Sekolah