TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bogor Ade Yasin angkat bicara soal kemacetan yang terjadi di Jalur Puncak pada libur akhir pekan lalu. Ade mengatakan, Jalan Raya Puncak tak sanggup menampung luapan kendaraan roda empat dan roda dua yang menyerbu Puncak.
Ade mengatakan, jalur Puncak terlalu kecil untuk menampung puluhan ribu kendaraan dalam satu waktu yang sama.
“Jadi jika jalannya kecil dan jumlah kendaraannya banyak, di mana pun pun itu pasti macet. Begitu yang terjadi di Puncak," kata dia di Sukaraja, pada Selasa, 1 Maret 2022.
Menurut Ade, informasi yang didapatnya dari Polres Bogor terdapat 80 ribu mobil dan ratusan ribu motor yang ada di Jalur Puncak pada akhir pekan lalu. "Hal itu diakibatkan dampak libur panjang. Kebanyakan dari luar Bogor berwisata ke sana, kami juga kan enggak bisa melarang," ujar dia.
Ade Tuntut Pemerintah Pusat Bangun Jalur Puncak Dua
Kemacetan di jalur utama Puncak itu menurut Yasin akan terus terjadi selama tidak ada jalur alternatif. Padahal kata dia, Pemerintah Kabupaten Bogor telah lama meminta Pemerintah Pusat membangun jalur alternatif yang dikenal sebagai Jalur Puncak Dua.
Politikus PPP itu mengatakan, pihaknya telah menyiapkan lahan dan membuka jalur tersebut. Namun entah mengapa, hingga kini jalur tersebut belum juga dibangun.
"Kami kan sudah rencanakan jalur Puncak Dua. Lokasi dan tanahnya sudah ada, sudah kami siapkan. Kami juga sudah mengajukan ke Pemerintah Pusat, intinya bagaimana pusat bisa membantu Kabupaten Bogor," ujar Ade.
Dia mengatakan telah mendengar informasi jika Kementerian PUPR tengah mempersiapkan pembangunan jalur Puncak Dua tersebut. "Semoga terealisasi," ujar dia.
Menurut dia, jalan yang akan dijadikan Jalur Puncak 2 itu telah disiapkan bersama dengan TNI. Dia berharap dengan dibukanya jalur Poros Timur Tengah itu bisa jadi solusi kemacetan di Puncak.
Sebelumnya diberitakan jika kemacetan parah terjadi di Jalur Puncak pada libur akhir pekan lalu. Wisatawan menyerbu kawasan Puncak hingga puluhan ribu kendaraan terparkir di Jalur Puncak.
Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Iman Imannudin mengatakan, kemacetan terjadi salah satunya karena meningkatnya volume kendaraan roda dua dan roda empat selama libur panjang. Kemacetan kian parah karena ada enam unit kendaraan yang mogok di tanjakan Dirga Cibulan hingga menyebabkan penyempitan jalur puncak.
“Jalur ke atas ini, kan, ada dua jalur, karena adanya mobil mogok memakan sebagian lajur ke arah atas sehingga ada (kendaraan lain) yang ngambil lambung untuk melewati mobil mogok itu," ucap Iman kemarin.
Baca juga: Kapolda Jabar Ungkap 10 Mobil Mogok Jadi Biang Kerok Kemacetan di Jalur Puncak
M.A MURTADHO