TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo menuturkan pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi kemacetan di sejumlah titik saat libur Nyepi kali ini.
Sambodo menjelaskan saat ini arus kendaraan dari Jakarta menuju Bogor terpantau padat namun masih mengalir. “Kami antisipasi arus balik liburan saja,” katanya saat dihubungi, Kamis, 3 Maret 2022.
Sambodo menjelaskan ia menyiagakan anggotanya di titik-titik rawan kemacetan. Seperti di jalur perbatasan Jakarta dengan Depok-Bogor, hingga di jalur Tol Jakarta-Bogor. “Kami turunkan 100 personel Ditlantas Polda Metro Jaya,” ucap dia.
Sementara itu, Sambodo mengatakan pihaknya akan melakukan antisipasi jika terjadi antrean panjang akibat volume kendaraan yang meningkat di Gerbang Tol Cikampek Utama dan gerbang Tol Kalihurip Utama. “Kami siapkan skenario contra flow bila dibutuhkan,” katanya.
Kantong Parkir dan Mobil Derek Siaga
Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Iman Imanuddin mengatakan pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi kemacetan parah di jalur Puncak seperti yang terjadi akhir pekan kemarin.
Iman menuturkan potensi kemacetan di jalur Puncak bisa terjadi lagi di akhir pekan ini karena bertepatan dengan libur Nyepi pada Kamis, 3 Maret 2022. “Beberapa titik kemacetan sudah kami petakan, baik jalur utama atau pun alternatif. Lalu, kejadian mobil mogok juga sudah kami siapkan solusinya. Artinya, jika libur pekan ini kami sudah siap antisipasi dengan pengarahan personil lengkap,” ucap Iman di Sukaraja, Selasa 1 Maret 2022.
Ia menjelaskan beberapa langkah mengantisipasi kemacetan ini adalah dengan menyebar pasukan di titik sekat menuju kawasan puncak dan mempersiapkan kantong parkir di beberapa titik untuk menghindari adanya parkir liar dan parkir di bahu jalan. Untuk mengantisipasi mobil mogok, Iman mengatakan akan menyiapkan mobil derek dan bantuan bengkel mobil.
“Selain kami tetap terapkan sistem ganjil genap untuk mereduksi jumlah volume kendaraan, kami akan tambah personel supaya tidak ada yang menerobos,” tuturnya.
Menurut Iman penyekatan dan pemberlakuan ganjil genap tidak hanya diterapkan di jalur Puncak, tetapi di semua titik wisata. “Rekayasa satu alur juga tetap bisa kami lakukan jika situasi kepadatan terjadi dari dua arah,” ucap dia.
Untuk membantu pengamanan dan mengantisipasi adanya lonjakan volume kendaraan, Iman menyebut akan berkoordinasi dengan pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor dengan cara meminta data tingkat okupansi dan jumlah pengunjung yang sudah memesan kamar. Sebab, dengan mengetahui jumlah okupansi, menurut dia, pihaknya bisa memprediksi tingkat kedatangan wisatawan ke Puncak dan mengantisipasi kemacetan.
Baca juga: Atasi Kemacetan di Puncak, Sandiaga Usul Pembuatan Cable Car