TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Haris Pertama, mengatakan dirinya hingga kini tidak mendapatkan ancaman usai politikus Golkar, Azis Samual, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan dirinya. Haris menuturkan dirinya baik-baik saja.
"Saat ini saya baik-baik saja. Belum ada ancaman yang datang langsung, lewat chat, maupun sampai ke rumah. Saat ini saya sedang di Medan," kata Haris Pertama saat dihubungi pada Sabtu, 5 Maret 2022.
Haris berkunjung ke Medan dalam rangka menghadiri acara organisasinya sekaligus meninjau dapur umum KNPI yang disiapkan untuk membantu korban banjir di Kampung Aur. Ia menyatakan masih merasakan sakit di tubuhnya efek dari pengeroyokan yang menimpanya. “Raga saya dalam keadaan sakit,” tuturnya.
Haris Pertama menjadi korban pengeroyokan di sebuah restoran di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin, 21 Februari 2022. Setelah dikeroyok, Haris langsung melapor ke Polda Metro Jaya.
Keesokan harinya polisi berhasil menangkap 3 orang yang mengeroyok Haris. Sementara dua pelaku lainnya menyerahkan diri beberapa hari kemudian.
Usai semua pengeroyok terungkap, polisi menetapkan politikus Partai Golkar, Azis Samual, sebagai tersangka. Ia diduga menyuruh lima orang tersebut untuk mengeroyok Haris. Polisi mengatakan para eksekutor dibayar Rp 1 juta untuk menyakiti Haris.
Haris menuturkan tidak mengenal Azis Samual dan merasa tidak memiliki masalah dengannya. Lantaran Azis merupakan kader Golkar, Haris menduga pengeroyokannya ini terkait dengan cuitannya yang menyinggung Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Haris Pertama lalu meminta perlindungan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau LPSK. LPSK pun memastikan akan memberikan perlindungan dan pendampingan kepada Ketua DPP KNPI itu.
Baca juga: Polisi Tahan Azis Samual dalam Kasus Pengeroyokan Ketum KNPI Haris Pertama