Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diduga Korban Mafia Tanah, Kisah Nenek Titin yang Akhinya Tinggal di Panti Jompo

image-gnews
Ilustrasi sertifikat tanah. Istimewa
Ilustrasi sertifikat tanah. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nenek Titin Suartini NG, disebut menjadi korban mafia tanah. Rumah dan toko alias ruko yang ia tinggali di kawasan Radio Dalam tiba-tiba diserobot orang lain, dan nenek Titin diusir begitu saja keluar rumah dan ditaruh di pinggir jalan, hingga kemudian ia diambil oleh petugas Dinas Sosial dan ditaruh di Panti Jompo Ciracas Jakarta Timur. 

Tempo mencoba menelusuri keberadaan Titin Suartini NG di Panti Jompo Ciracas, Jakarta Timur.

Nenek Titin Suartini tinggal di Panti Jompo sejak 2016

PihakPanti Jompo Ciracas membenarkan bahwa nenek TitinSuartini pernah tinggal di panti tersebut.  

Kepala Pelayanan Panti Jompo Ciracas, Siti Rochayati menceritakan bahwa Titin Suartini NG tinggal di panti sejak November 2016. Menurut Siti, nenek Titin merupakan pindahan dari Panti Sosial Bina Insan.

(Soal keterangan tahun masuk Panti Jompo, sebelumnya pengacara Boy Sulimas mengatakan Nenek Titin diusir dari rukonya pada 2019, hingga Titin terpaksa tinggal di panti. Namun setelah kami konfirmasi ulang, Boy menyebut Nenek titin sudah tidak lagi tinggal di rukonya di Radio Dalam itu pada 2016. Tahun 2019, kata Boy adalah waktu pihak Alexander Sutikno melaporkan kasus ini ke polisi) 

Kegiatan sehari-hari di Panti Jompo

Selama tinggal di Panti Jompo Ciracas, Nenek Titin tidak banyak bicara dan selalu terlihat murung. Nenek Titin sudah sangat tua sehingga hanya bisa duduk di kursi roda.

Menurut Siti Rochayati, Nenek Titin seperti mempunyai penyakit kejiwaan dan pernafasan yang membuatnya susah untuk diajak bicara.   

"Waktu pertama kali masuk, Nenek Titin seperti mengalami gangguan kejiwaan sehingga susah diajak bicara. Ia juga diketahui punya penyakit tibi (tuberkulosis/TBC, Red) dan sempat dirujuk di Rumah Sakti Duren Sawit. Saat itu Nenek Titin dikasih obat rutin, waktu ia minum secara rutin kesehatannya sudah mulai naik," papar Siti Rochayati, Senin, 7 Maret 2022. 

Diketahui seorang diri di jalanan

Menurut Siti, keberadaan nenek Titin diketahui seorang diri di jalanan. Titin sebelumnya sempat dibawake Panti Sosial Bina Insan atau PSBI. Tapi karena lansia dan di panti sosial sudah penuh, Titin Suartini NG dibawa ke Panti Jompo Ciracas ini.

"Dari PSBI dulu, Nenek Titin dititipkan setelah ada laporan seorang Nenek sendirian di jalanan," ujar Siti.

Selama tinggal di panti jompo apakah ada yang pernah mengunjungi, Siti yang selama ini merawat Nenek Titin menyampaikan hanya sekali. Itu pada April 2021 dengan penjenguk atas nama Alexander Sutikno.  

Saat datang, Kakek Alex itu membawa setumpuk surat bermaterai untuk ditandatangani oleh Nenek Titin. Karena Kakek Alex datang sendirian dan Nenek Titin sudah punya keterbatasan komunikasi, pihak Panti Jompo Ciracas tidak berani memberi izin penandatangan dokumen yang ternyata merupakan surat waris tersebut.  

"Laporan di 20 april 2021, ada yang datang mengunjungi Nenek Titin, yaitu Bapak Alex. Alex berkunjung ke sini untuk minta tanda tangan untuk hak waris. Surat itu sudah ada materainya. Pihak Panti tidak mengizinkan karena kondisi Nenek Titin yang dalam keadaan stroke dan tidak bisa komunikasi. Selain itu juga karena, Bapak Alex datang sendiri dan tidak ada saksi, panti jompo jadi tidak berani," kata Siti.  

Mengetahui bahwa Nenek Titin merupakan saudara kandung dari Bapak Alex, Panti Jompo Ciracas langsung menyarankan untuk mengembalikan Nenek  Titin ke Bapak Alex selaku keluarganya. Kakek Alex sempat bilang akan membawanya, namun hingga akhir hayatnya Nenek Titin tidak kunjung dibawa juga.  

Meninggal 31 November 2021

Nenek Titin Suartini NG akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada 31 November 2021 lalu akibat sakit stroke. Usianya yang sudah uzur membuat kesehatannya semakin menurun.   

Selama dirawat di Panti Jompo Ciracas, Nenek Titin tidak pernah melakukan hal-hal yang aneh. Ia selalu terlihat diam di kursi roda dan sulit diajak bicara.

"Selama di sini Nenek Titin tidak pernah aneh-aneh, orangnya juga susah banget diajak komunikasi. Setiap hari cuma duduk di kursi roda," kata Siti.  

Panti jompo tahu Titin jadi korban mafia tanah dari pengacara yang datang

Ditanya mengenai kasus dengan Mafia Tanah, Kepala Pelayanan Panti Jompo Ciracas ini menyampaikan bahwa ia tahu setelah ada pengacara Boy Sulimas datang untuk meminta surat kematian Nenek Titin.  

"Saya kaget banget loh mendengar itu. Nggak nyangka kalau Nenek Titin yang sampai tua masih cantik itu ternyata punya masalah kayak gitu. Iya, Mas Boy pernah minta surat kematian namun saat itu karena covid surat kematian belum jadi-jadi. Saat ini suratnya sudah jadi tapi belum diambil juga," tutup Siti.  

Dalam berita sebelumnya disebutkan bahwa Titin Suartini NG menjadi korban mafia tanah. Tanah dan bangunan milik Titin di daerah Radio Dalam, Jakarta Selatan dirampas secara sewenang-wenang.  

Ruko milik Titin Suartini itu persisnya terletak di Jl. Radio Dalam Raya No. 16D dan 16 E RT. 007/010 Kelurahan Gandaria Utara Kecamatan Kebayoran Baru Kota Jakarta Selatan.

Oleh sekelompok orang, Titin Suartini dikeluarkan dan diusir begitu saja dari ruko yang selama ini telah ia tinggali. Ia katanya diusir dan ditaruh di pinggir jalan, hingga kemudian dia diambil oleh petugas panti dan dibawa tinggal di panti.

Baca berita sebelumnya soal dugaan mafia tanah yang merampas ruko milik Titin Suartini NG, dan kisah asal-usul keluarganya dan bagaimana peran saudaranya yang lain Alexander Sutikno. Baca beritanya di sini.  

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

2 jam lalu

Nirina Zubir mendapatkan kembali sertifikat tanah milik keluarganya yang sempat dikuasai oleh mafia tanah, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Instagram/@nirinazubir_
Blak-blakan Nirina Zubir Bongkar Geng Mafia Tanah yang Libatkan Bekas ART

Wawancara eksklusif Tempo dengan Nirina Zubir seputar kasus dugaan mafia tanah yang melibatkan bekas ART ibunya


Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

20 jam lalu

Galih Loss. Foto: Instagram.
Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.


Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

2 hari lalu

Chris Pratt dan istrinya, Katherine Schwarzenegger menghadiri acara premiere Guardians of The Galaxy Vol. 3. Foto: Instagram/@prattprattpratt
Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger Dikecam karena Robohkan Rumah Bersejarah

Chris Pratt dan Katherine Schwarzenegger menuai kritik setelah menghancurkan rumah dengan arsitektur bersejarah di Los Angeles.


Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

7 hari lalu

Suryonoto, 53 tahun, melihat sisa kebakaran yang melumatkan tiga rumah warga dan delapan kamar kontrakan di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 17 April 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

Kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, menghanguskan tiga rumah. Delapan kamar kontrakan.


Fakta Menarik Film Siksa Kubur yang Tayang Sehari Usai Lebaran

12 hari lalu

Beberapa pemain film Siksa Kubur karya sutradara Joko Anwar: (kiri ke kanan) Reza Rahadian, Jajang C. Noer, Slamet Rahardjo, Christine Hakim, Arswendy Bening Swara. Dok. Come and See Pictures
Fakta Menarik Film Siksa Kubur yang Tayang Sehari Usai Lebaran

Film Siksa Kubur yang telah tayang di bioskop sehari setelah lebaran 2024 mempunyai sisi menarik di luar kamera. Mau tau?


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

15 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

15 hari lalu

Ilustrasi perempuan mengunjungi rumah tetangga. Foto: Freepik.com
Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol


5 Tips dari Polisi agar Rumah Tetap Aman saat Ditinggal Mudik Lebaran

18 hari lalu

Ilustrasi rumah. Unsplash.com/Evelyn Paris
5 Tips dari Polisi agar Rumah Tetap Aman saat Ditinggal Mudik Lebaran

Polisi membagikan tips kepada masyarakat yang akan mudik Lebaran agar rumah yang ditinggalkan dalam keadaan kosong bisa tetap aman.


7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

21 hari lalu

Petugas penjinak bahan peledak Denzipur 3 Kodam Jaya menyisir daerah rumah warga terdampak kebakaran ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya di Desa Parung Pinang, Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 1 April 2024. Penyisiran tersebut untuk mencari serpihan-serpihan bahan peledak yang sekiranya terlempar akibat ledakan dan terjatuh di kawasan rumah warga. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijay
7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan rumah warga yang rusak akibat ledakan gudmurah masih dalam proses sterilisasi.


TNI AD Klaim Sudah Perbaiki 44 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi

21 hari lalu

Warga menunjukkan retakan dinding rumahnya akibat dari ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya Ciangsana Kabupaten Bogor di Kelurahan Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 31 Maret 2024. Sejumlah warga di perkampungan berjarak 0,5 kilometer tersebut mengaku rumahnya mengalami kerusakan berupa retak tembok, rusak pintu dan plafon karena ledakan yang terjadi akibat kebakaran pada Sabtu petang. ANTARA/Aditya Pradana Putra
TNI AD Klaim Sudah Perbaiki 44 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Kristomei Sianturi mengklaim, Kodim telah memperbaiki 44 rumah warga yang rusak akibat ledakan gudang amunisi.