TEMPO.CO, Jakarta - Tim penyelamat dari kantor Pencarian dan Pertolongan atau SAR DKI Jakarta masih mencari Wadina, 40 tahun, nelayan yang menjadi korban tabrakan kapal di Kepulaun Seribu. Kapal yang Wadina tumpangi bertabrakan dengan Kapal Motor Tanto Mandiri, pada Kamis kemarin sekitar pukul 19.15 WIB, di timur perairan Pulau Damar.
"Kami kirimkan personel penyelamat baik dari Kantor SAR DKI Jakarta maupun dari dermaga Badan SAR Nasional di Pantai Mutiara, untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap korban," ujar Kepala Kantor SAR DKI, Hendra Sudirman, dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 11 Maret 2022 dikutip Antara
Hendra Sudirman selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi pencarian dan pertolongan tersebut, mengatakan, pencarian dilakukan sejak Kamis malam hingga Jumat tapi belum memperoleh hasil.
"Kami sudah membagi unit untuk menyisir tiga area menggunakan kapal perahu karet, kapal patroli, serta dibantu alat penyelaman," katanya.
Hendra menjelaskan, unit SAR pertama melakukan pencarian dengan menggunakan perahu karet 03 Jakarta dengan luas area 2.84 nautical mile persegi.
Unit SAR kedua menggunakan kapal patroli milik KPLP Tanjung Priok, serta unit SAR ketiga mencari di bawah air melalui proses penyelaman dengan alat pendukung di antaranya pakaian menyelam dan kacamata air, di sekitar lokasi kejadian.
Operasi SAR pada Jumat melibatkan puluhan personel SAR gabungan yang terdiri dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Priok, Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Tanjung Priok, PolAir Polres Kepulauan Seribu, serta nelayan sekitar.
Diketahui, Kapal Motor Tanto Mandiri yang berlayar menuju Pontianak, menabrak kapal nelayan yang berpenumpang dua orang, yakni Darpan, 37 tahun dan Wadina. Darpan ditemukan selamat dan langsung dievakuasi ke atas Kapal Tanto Mandiri, tapi Wadina masih dalam pencarian.
Baca juga: Anies Baswedan Luncurkan Kapal Ambulans untuk Warga Kepulauan Seribu