TEMPO.CO, Depok - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok Ajun Komisaris Besar Yogen Heroes Baruno mengatakan alasan pihaknya menggerebek produsen Minyak Goreng Kita 212 adalah karena ada laporan masyarakat.
“Jadi awalnya ada laporan masyarakat, kami sebagai penegak hukum, kan, harus menindaklanjuti laporan tersebut,” kata Yogen kepada wartawan, Depok, Rabu, 16 Maret 2022.
Yogen menjelaskan laporan masyarakat itu masuk ke Polsek Bojongsari mengenai aktifitas di gudang tersebut di tengah kelangkaan minyak goreng yang terjadi di masyarakat.
“Dari laporan itu, Polsek Bojongsari menindaklanjutinya kemudian berkoordinasi dengan kami baru lah kami bersama-sama melakukan pengecekan TKP,” kata Yogen.
Dalam pengecekan itu, Yogen mengatakan, memang ditemui potensi pelanggaran dari tempat produksi tersebut, di antaranya tidak memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), izin logo halal telah habis masa berlakunya sejak 2020 dan mengganti merek terdaftar milik orang lain.
“Mereka hanya pegang izin P-IRT (Produksi Industri Rumah Tangga), namun izin itu tidak cukup dengan melihat omsetnya,” kata Yogen.
Sebelumnya Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok menggerebek sebuah rumah usaha minyak goreng kemasan di Jalan Raya Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Selasa sore 15 Maret 2022.
Dalam penggerebekan itu ditemukan ribuan minyak goreng kemasan yang diduga dilakukan pengemasan ulang dari merek dagang tertentu untuk meraup untung lebih.
Dari temuan di lapangan, didapati sang pemilik usaha membeli minyak dengan harga Rp 12 ribu per liternya untuk kemudian dikemas dan dijual dengan harga Rp 14 ribu per liternya dengan kemasan bermerek Minyak Goreng Kita 212.
Yogen mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut karena pemilik usaha diduga melanggar Undang-undang Perlindungan Konsumen dan UU Perdagangan.
“Masih kita dalami, untuk pemilik, manajer semuanya akan kita periksa dulu kemudian semua yang ada disini (karyawan) kita amankan dulu,” kata Yogen.
Sementara itu, aparat Polres Metro Depok menyita 2.300 minyak goreng yang sudah siap untuk didistribusikan ke toko-toko.
ADE RIDWAN YANDWIPUTRA
Baca juga: DKI dan Polda Metro Telusuri Akar Masalah Kelangkaan Minyak Goreng