TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta mencatat pendapatan tiket tiga BUMD DKI di bidang transportasi pada 2019-2021 tercatat minus atau terkoreksi jika diterapkan tarif integrasi JakLingko. Tiga BUMD ini adalah PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), PT MRT Jakarta, dan PT LRT Jakarta.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin menyampaikan simulasi soal dampak penerapan tarif integrasi JakLingko terhadap pendapatan dan public service obligation (PSO) dalam rapat kerja bersama Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta hari ini.
"Dari data yang ada sejak 2019 kemudian kami komparasi 2020 dan 2021 terlihat bahwa memang untuk pendapatan dari masing-masing PTO (public transport operations) terjadi penurunan," kata dia dalam rapat tersebut di Ruang Serbaguna DPRD, Jakarta Pusat, Rabu, 16 Maret 2022.
Syafrin memaparkan, pada 2019, pendapatan tiket tiga BUMD tersebut mencapai Rp 859,13 miliar dengan total 287,26 juta penumpang. Sementara realisasi PSO atau subsidi tiket sebesar Rp 3,16 triliun.
Jika diterapkan tarif integrasi JakLingko, maka pendapatan tiga BUMD bakal minus Rp 14,46 miliar.
Kemudian di 2020, pendapatan tiket ketiga BUMD mencapai Rp 380,54 miliar dengan total 142,2 juta penumpang. Jumlah orang yang naik tiga transportasi publik ini merosot akibat pandemi Covid-19.
Subsidi tiket yang dikucurkan pemerintah DKI kepada ketiga BUMD pada 2020 naik menjadi Rp 3,59 triliun. Skema tarif integrasi juga akan menggerus pendapatan tiket, yakni minus Rp 6,48 miliar.
Syafrin berujar, pihaknya pun menghitung perkiraan pendapatan tiket tiga BUMD pada 2021. Jumlah penumpang tahun lalu hanya 131,82 juta, sehingga pendapatan tiket juga merosot menjadi Rp 292,23 miliar.
Sementara itu, realisasi PSO naik menjadi Rp 3,8 triliun. Jika kala itu integrasi tiket sudah berjalan, tutur Syafrin, maka pendapatan tiket tiga BUMD minus Rp 4,84 miliar.
"Dari hasil simulasi terlihat bahwa untuk pendapatan tiket dengan adanya integrasi ini untuk Transjakarta terkoreksi Rp 1,6 miliar, MRT terkoreksi Rp 3,1 miliar, dan LRT terkoreksi Rp 35 juta," jelas dia.
Sebelumnya, PT JakLingko Indonesia mulai menguji coba sistem integrasi tiket pada 18 Agustus 2021. Uji coba terbatas dilakukan untuk menjajal perjalanan terintegrasi dengan menggunakan satu kartu atau aplikasi JakLingko.
Pemerintah DKI mengusulkan tarif integrasi tiket Rp 10 ribu. Usulan ini disampaikan dalam rapat Komisi B dan Komisi C Bidang Keuangan antara eksekutif dengan legislatif.
Baca juga: DPRD Kecewa Sejumlah Dirut BUMD DKI Absen Rapat Bahas Tarif Integrasi