TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki program '942 Project' yang berarti pembangunan atau rehabilitasi 9 polder, 4 waduk, dan 2 sungai untuk mengatasi banjir. Namun realisasi pengerjaan program ini di tiap lokasi rata-rata masih di bawah 10 persen.
“Realisasi pengerjaan masing-masing lokasi bervariasi. Karena masih banyak proses seperti pabrikasi, design development, dan persiapan.” katanya Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Dudi Gardesi Asikin dikutip dari Berita Jakarta, Jumat, 18 Maret 2022.
Adapun lokasi sembilan polder tersebar di Muara Angke, Teluk Gong, Mangga Dua, Kelapa Gading, Pulomas, Marunda JGC, Green Garden, Kamal, dan Pompa Tipala - Pompa Adhyaksa.
Gambar udara proyek penangkal banjir Jakarta Sodetan Kali Ciliwung, Bidara Cina, Jakarta, Senin 6 Februari 2022. Proyek ini membangun sodetan atau terowongan kecil untuk mengalirkan air dari kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur. TEMPO/Subekti.
Sedangkan lokasi empat waduk tersebar di Waduk Pondok Ranggon, Embung Wirajasa, Waduk Brigief, Waduk Lebak Bulus.
Untuk lokasi dua sungai tersebar di Kali Besar Sodetan Kanal Museum Bahari dan Sungai Ciliwung Hilir kawasan Pasar Baru.
Berikut realisasi pengerjaan program '942 Project' di tiap lokasi:
Klaster Polder
- Polder Kelapa Gading (Betik dan Artha Gading) dan Polder Pulomas realisasi 12,13 persen.
- Sub Polder Marunda (JGC-Metland) dan Pompa Tipala-Adhyaksa realisasi 3,85 persen.
- Polder Muara Angke, Polder Teluk Gong dan Polder Mangga Dua realisasi 2,46 persen.
- Polder Green Garden dan kelengkapannya 7,74 persen.
- Polder Kamal (pompa, pintu air serta kelengkapannya) realisasi 5,27 persen.
Klaster Waduk dan Embung
- Pembangunan Waduk Pondok Ranggon dan Embung Wirajasa berikut dengan kelengkapannya mencapai 21,55 persen
- Pembangunan Waduk Brigif dan Waduk Lebak Bulus beserta kelengkapannya 13,49 persen
Klaster Sungai atau Kali
- Pembangunan atau peningkatan kapasitas sungai/Kali Besar dan sodetan Kanal Museum Bahari mencapai 7,02 persen
- Pembangunan atau peningkatan kapasitas kali atau sungai Ciliwung hilir kawasan Pasar Baru mencapai 3,53 persen
Gambar udara lahan yang akan bangun waduk Lebak Bulus, Jakarta, Senin 24 Januari 2022. Proyek pembuatan waduk Lebak Bulus ditargetkan akan selesai dalam waktu dua tahun. TEMPO/Subekti.
Pandemi Jadi Alasan
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan program '942 Project' terhambat karena keterbatasan dana akibat pandemi Covid-19.
"Memang kami harus bertahap, karena Covid-19 ada keterbatasan dana. Jadi belum semua bisa dilakukan revitalisasi," kata Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Maret 2022.
Pembangunan polder atau rumah pompa diperlukan untuk mengatasi banjir dalam satu kawasan di daerah yang tak dapat mengalir secara gravitasi. Sementara pembangunan waduk atau embung agar mereduksi debit banjir pada sistem aliran kali.
Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta merancang waduk berkonsep green and blue dan sebagai ruang publik demi menjaga kearifan lokal. Sementara pengerukan kali atau sungai agar meningkatkan kapasitasnya, mengendalikan banjir kawasan, dan penataan bantaran kali.
"Tahun ini cukup besar, ya, perhatian kami terhadap upaya pengendalian banjir dengan melakukan revitalisasi sungai, waduk, kemudian pompa-pompa, insya Allah tahun ini akan diselesaikan (942 Project)," ucap Riza.
Baca juga: DKI Pinjam Dana PEN Rp 1 Triliun untuk Program 942 Project Penanganan Banjir