TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta tetap waspdai dalam upaya mendeteksi varian baru Covid-19 yang dikabarkan sudah memasuki Thailand.
Upaya deteksi varian baru Covid-19 ini dilakukan dengan berkoordirnasi bersama Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan dan swasta.
Sebuah berita datang dari Thailand mengumumkan seorang kurir pengantar paket berusia 34 tahun diduga terinfeksi jenis virus Corona rekombinan XJ.
Berdasarkan tes genom pada 22 Februari 2022 lalu di sebuah rumah sakit di Bangkok, jenis virus Corona yang menginfeksi pria itu sangat dekat dengan rekombinan XJ.
Varian XJ merupakan kombinasi lain dari varian Omicron BA.1 dan BA.2, yang pertama kali terdeteksi di Finlandia.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, mengatakan saat ini pihaknya tetap menggalakkan 3T (testing, tracing, treatment) meski kondisi sudah melandai di Ibu Kota. Dinkes DKI, katanya, tidak menurunkan jumlah tracing atau testing dan saat ini masih mempertahankan jumlahnya.
“Kami juga bekerja sama dengan Litbangkes untuk mendeteksi apabila ada varian baru. Jadi strategi kami adalah berkoordinasi dengan Litbangkes dan mitra swasta,” kata Widyastuti saat dihubungi, 7 April 2022.
Beberapa persen sampel yang terdeteksi positif akan dikirim ke Litbangkes dan laboratoriun swasta untuk diidentifikasi lebih lanjut untuk menentukan apakah ada varian baru atau tidak.
“Kami pada prinsipnya beberapa sample yang kami curigai dengan gejala tertentu akan kami telaah dan lebih lanjut dikirim ke Litbangkes atau lab swasta,” katanya.
Sementara untuk tracing, Widyastuti mengatakan saat ini mengikuti regulasi di tingkat pusat, yakni Surat Edaran yang dikeluarkan Satuan Tugas Pengendalian Covid-19 Nasional pada 5 April. Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) hanya dites apabila menunjukkan gejala, dan apabila sudah divaksin lengkap tidak perlu karantina.
“Apabila suhu tubuhnya di atas 37 derajat baru dilakukan entry test,” katanya.
Meski di bulan puasa, Dinas Kesehatan DKI tetap menggenjot vaksinasi dengan membuka titik vaksinasi di tempat ibadah. Pemprov DKI memanfaatkan momen salat tarawih agar laju vaksinasi lebih cepat meski fatwa MUI mengatakan vaksinasi tidak membatalkan puasa.
Berdasarkan data 6 April 2022, Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat jumlah kasus aktif di Jakarta naik 217 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 5.455 (orang yang masih dirawat/isolasi).
Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat telah dilakukan tes PCR sebanyak 13.122 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 12.203 orang dites PCR kemarin untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 753 positif dan 11.450 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 20.373 orang dites, dengan hasil 174 positif dan 20.199 negatif. Hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Sementara itu, untuk Vaksinasi Program, total dosis 1 saat ini sebanyak 12.483.133 orang (123,8%), dengan proporsi 70,3% merupakan warga ber-KTP DKI dan 29,7% warga KTP Non DKI. Jumlah yang divaksin dosis 1 kemarin sebanyak 3.713 orang.
Sedangkan, total dosis 2 kini mencapai 10.585.620 orang (105,0%), dengan proporsi 73,5% merupakan warga ber-KTP DKI dan 26,5% warga KTP Non DKI. Jumlah yang divaksin dosis 2 kemarin sebanyak 6.015 orang. Vaksinasi dosis ke-3 (booster) juga dilakukan.
Adapun total dosis 3 sampai saat ini sebanyak 2.847.999 orang dan jumlah yang divaksin dosis 3 kemarin 83.244 orang.
Baca juga: Kematian Akibat Covid-19 di DKI Sejak Muncul Omicron Capai 1.477 Kasus