TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 6.826 personel gabungan dikerahkan dalam pengamanan demo mahasiswa dan elemen masyarakat di Patung Kuda Monas dan DPR/MPR RI Senayan pada Senin, 11 April 2022.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran dalam arahan apel pagi persiapan pengamanan demo mengatakan, sebanyak 5.626 personel yang terdiri dari Brimob dan Kodam Jaya akan disiagakan di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat. Sementara 1.200 personel gabungan akan ditempatkan di DPR RI.
Fadil mengimbau semua personel yang bertugas agar mengawal aksi unjuk rasa secara humanis dan persuasif, dengan mematuhi pedoman Peraturan Kapolri 01 2009 dan Prosedur Tetap 01 2009.
“Laksanakan tugas dengan humanis dan persuasif. Junjung tinggi hak asasi dan mekanisme demokrasi untuk sampaikan pendapat,” kata Fadil Imran setelah apel pagi persiapan pengamanan di Monas, Jakarta Pusat, Senin, 11 April 2022.
Sementara itu Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto menyampaikan, pihaknya juga akan mengerahkan 1.333 personel untuk membantu pengamanan unjuk rasa. Ia juga mengimbau agar personel TNI Kodam Jaya tetap berlaku humanis kepada pengunjuk rasa.
“Tadi saya sudah apel untuk pastikan apa yang diperintahkan Kapolda agar betul-betul dilaksanakan,” kata Untung.
Seperti diketahui Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI hari ini menggelar demo di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, setelah sebelumnya merencanakan aksi di depan Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, dalam surat pemberitahuan demonstrasi ke Polda Metro Jaya, BEM SI menyebut akan ada 1.000 orang yang bakal turun pada demo 11 April.
Dalam unjuk rasa ini, mahasiswa memiliki enam tuntutan, pertama, mendesak dan menuntut Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersikap tegas menolak penundaan Pemilu 2024 atau masa jabatan tiga periode.
Kedua, mendesak Presiden Jokowi menunda dan mengkaji ulang Undang-undang Ibu Kota Negara (UU IKN), termasuk pasal-pasal bermasalah dan dampak yang ditimbulkan dari aspek lingkungan, hukum, sosial, ekologi, politik, ekonomi, dan kebencanaan.
Ketiga, mahasiswa menuntut Jokowi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan pokok di pasaran. Keempat, mendesak dan menuntut Jokowi mengusut tuntas para mafia minyak goreng dan mengevaluasi kinerja menteri terkait. Kelima, mendesak Jokowi menyelesaikan konflik agraria di Indonesia.
Kemudian tuntutan terakhir, mahasiswa mendesak Jokowi - Ma'ruf Amin berkomitmen penuh menuntaskan janji-janji kampanye pada sisa masa jabatan.
Baca juga: Kapolda Metro Sebut Penanganan Demo 11 April Humanis dan Persuasif
EKA YUDHA SAPUTRA | DEWI NURITA