TEMPO.CO, Bogor - Wakil Menteri (Wamen) Perdagangan Jerry Sambuaga menemukan perbedaaan harga minyak goreng curah di Pasar Bogor. Harga minyak curah itu lebih mahal dibandingkan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Untuk minyak curah di pasar Bogor ini ada selisih harga dari harga HET," kata Jerry Sambuaga saat melakukan Inspeksi mendadak (sidak) harga bahan pokok di Pasar Bogor, Selasa 12 April 2022.
Pedagang di Pasar Bogor menyatakan saat ini harga minyak goreng curah yang mereka jual Rp 18 ribu per kilogram, lebih mahal dibandingkan HET, yakni Rp15.500 per kilogram.
Suryadi, 51 tahun, seorang pedagang sembako di Pasar Bogor mengatakan harga minyak goreng curah yang dijualnya memang lebih mahal jika dibandingkan dengan HET. "Karena harga minyak goreng curah yang kita dapat dari distributor pun harganya Rp 16.000 dan itu juga masih di atas HET," kata dia.
Menanggapi keluhan pedagang tersebut, Jerry akan mencoba mengatasi masalah tersebut. "Kita akan coba jangkau dan kita akan pastikan ke depan harganya akan sesuai dengan HET, yakni 14 ribu per liter dan 15.500 per kilo," ujarnya. "Kami minta bantuan dari Wali Kota Bogor, komisi 6 dan semua stakeholder untuk memastikan harga lebih terjangkau dan sesuai dengan HET."
Wamendag mengatakan sengaja melihat langsung harga-harga kebutuhan pokok di Pasar Bogor, mulai dari minyak goreng, bawang putih, bawang merah, cabe, daging, beras, kentang, telur hingga terigu pada Ramadan ini.
Dalam beberapa hari terakhir ini, dia sudah berkeliling ke sejumlah daerah termasuk wilayah Indonesia Timur di antaranya Manado dan Makassar.
"Umumnya harga-harga terpantau cukup stabil, bahkan kami pastikan jika harga minyak goreng kemasan di sini cukup terjangkau dibandingkan dengan harga di tempat lain," ujarnya.
Jerry Sambuaga memastikan stok sembako di wilayah Bogor dan daerah lain masih aman dan cukup hingga menjelang lebaran. "kita lihat tadi di pasar, tidak ada stok yang langka dan ada barangnya, meski ada perbedaan harga minyak goreng tapi masih relatif harga yang wajarlah," kata dia.
M SIDIK PERMANA
Baca juga: Harga Minyak Goreng Tak Pernah Bergejolak 4 Tahun Terakhir, Pasar Jaya: Sekarang Aja Bandelnya