TEMPO.CO, Jakarta - Tudingan proyek Bendungan Ciawi - Sukamahi menjadi biang kerok keruhnya air Sungai Ciliwung yang mengalir di permukiman warga Ciawi dan Megamendung dibantah oleh pihak kontraktor pembangunan bendungan tersebut.
Humas proyek Bendung Ciawi Anton Wuryanto mengatakan, tudingan proyek tersebut merupakan penyebab keruhnya air sungai terbantahkan ketika pihak PDAM, perangkat desa, Camat Megamendung mendatangi proyek tersebut.
Anton mengatakan mereka langsung melakukan cek visual ke aliran sungai dan menunjukkan bahwa air yang ada pada kedua bendungan tidak menunjukkan hasil yang keruh. Dia mengatakan kekeruhan air terjadi karena faktor hujan di hulu.
“Di sini kami bersikap profesional dan objektif dalam menanggapi isu-isu yang muncul dari mulai koordinasi, sosialisasi, membantu warga yang terdampak dan memberikan bantuan CSR bagi warga sekitar lokasi. Contohnya dengan rehabilitasi masjid, memberikan bibit ikan, dan membantu penyediaan air bersih serta rehabilitasi jalan rusak,” kata Anton.
Dia menyebut dari Ciliwung Hulu mengalami perubahan tata guna lahan yang drastis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Awalnya, kawasan hulu adalah daerah konservasi dan resapan. Kini sebagian besar telah berubah atau alih fungsi menjadi daerah wisata dan pemukiman. Hal ini secara langsung berkontribusi besar terhadap pengurangan kualitas air di kali Ciliwung.
Dari penelusuran diketahui terdapat 5 hingga 6 anak sungai yang masuk ke kali ciliwung, anak-anak sungai tersebut juga berkontribusi terhadap kualitas air kali Ciliwung.