TEMPO.CO, Jakarta - Penyebar video hoaks soal ibu gorok leher anak saat sedang membangunkan sahur telah dipulangkan ke rumah orang tuanya oleh polisi.
Kapolsek Cipayung Komisaris Bambang Cipto mengatakan, pelaku berinisial MRA, 23 tahun, telah dipulangkan ke orang tuanya setelah sebelumnya melakukan mediasi dengan pihak yang dituduh yaitu ibu berinisial Y (57) bersama putrinya, MS (16).
"Sudah dipulangkan ke orang tuanya," kata Bambang Cipto di Jakarta, Selasa, 19 April 2022.
Bambang menambahkan pelaku dan korban telah melakukan mediasi kemarin. Hasil dari mediasi itu menyatakan pelaku telah meminta maaf dan menyesali perbuatannya.
Pelaku juga mengaku teledor karena tak mengecek kembali informasi yang diterima sehingga menimbulkan kegaduhan di masyarakat akibat kabar hoaks yang disebar.
"Intinya sudah minta maaf atas keteledorannya tidak cross check (informasi)," ujar Bambang.
Sebelumnya video yang menayangkan seorang anak perempuan terluka di bagian leher viral di media sosial. Adapun narasi yang dibuat dalam video itu adalah anak itu menangis karena digorok lehernya saat dibangunkan sahur.
Namun hal itu langsung dibantah oleh sang ibu. Dia menyebut peristiwa yang sebenarnya terjadi adalah saat itu tengah memotong lontong untuk menu makan sahur, tapi pisau yang digunakan tidak sengaja mengenai sang anak.
Melihat anaknya terluka, Y yang panik kemudian keluar rumah meminta pertolongan tetangga untuk membawa putrinya MS ke rumah sakit. Namun saat hendak membawa anaknya ke RS Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, ada seorang warga yang mendokumentasikan dengan video dan menarasikan jika sang anak digorok lehernya oleh sang ibu.
Baca juga: Polisi Bantah Narasi Video Viral Anak Digorok Ibu Saat Bangunkan Sahur