Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengadu ke Jokowi, Inilah Cerita Pedagang Pasar Bogor Soal Kriminalisasi Itu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan nelayan di kampung nelayan Bulak Cumpat, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 20 April 2022. Dalam kunjungannya tersebut, Jokowi didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Presiden Joko Widodo berbincang dengan nelayan di kampung nelayan Bulak Cumpat, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 20 April 2022. Dalam kunjungannya tersebut, Jokowi didampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah video viral yang merekam seorang pedagang yang setengah berteriak dan menangis, mengadu ke Presiden Jokowi soal kriminalisasi yang menjerat saudaranya gara-gara menolak pungli. 

Adalah Kurniali, perempun yang juga sebagai pedagang buah yang aksinya terekam dalam video pendek tersebut. Disela-sela kunjungan Presiden Jokowi memberikan bantuan langsung tunai dan sembako di pasar tersebut, ia manfaatkan kesempatan itu untuk mengadu langsung ke orang nomor satu di republik ini pada Kamis 21 April 2022 sore.

"Pak.. om kami menolak pungli ditangkap polisi. Ditangkap polisi om kami," kata wanita itu sambil sedikit berteriak dan menangis dalam video yang viral tersebut.

Manfaatkan momentum kunjungan Jokowi

Ditemui di kantor pengacara Eriral Rangga yang berlokasi di Jalan Pajajaran, Jumat, 22 April 2022, Kurniali mengaku sepontan mengadukan hal tersebut pada Presiden yang tengah berkunjung di pasar Bogor karena bingung mengadukan dugaan kriminlisasi yang menimpa Ujang yang kini tengah dipenjara.

"Saya bingung kan ke siapa lagi atuh, sama bapak pengacara juga sempat diusahain kaya ngirim surat tapi ga ada tanggapan, kebetulan ada pak jokowi kan momen ya yaudah dilaporin, " kata dia.

Duduk perkara kriminalisasi

Kurniali bersama adiknya Abdul Rahman mengatakan, peristiwa terjadi pada 25 november 2021 pukul 02.30 di Pasar Bogor, bermula pada saat Ujang menolak tindakan yang dilakukan oleh Ardiansyah dan Agus alias Komeng yang kerap memaksa pedagang pasar untuk membeli kantung plastik dan air meniral,

"Tiap hari mereka (Komeng) naruh kantong plastik dan minuman di lapak untuk dibeli para pedagang, "kata dia.

Ketika ada pedagang yang menolak membeli plastik dan air meneral yang mereka berikan, kedua orang tersebut mengancam pedagang, "Jika pedagang yang menolak jualan mereka akan marah bahkan mengacak-acak dagangan di lapak dan mengancam pedagang menggunakan senjata tajam," kata dia.

Rahman mengatakan, karena Ujang tidak terima dengan perbuatan yang dilajukan oleh Ardiansyah dan Komeng pun melawan dan berujung perkelahian, "Om saya bersama beberapa orang temanya tegur mereka yang akhirnya cekcok, "kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah kejadian tersebut, ternyata Ardiansah membuat laporan ke polsek Bogor tengah dan mengaku menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan oleh Ujang dan temannya, "Mereka laporan dan akhirnya om saya (Ujang) dijadikan sebagai tersangka dan sudah tiga bulan ditahan, " kata dia.

Tanggapan Kapolres Kota Bogor

Menanggi hal tersebut Kepala Kepolisian Resor Kota Bogor Kota, Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro mengatakan langsung melakukan investigasi adanya dugaan kriminalisasi yang menimpa pedagang dan dugaan pungli di kawasan Pasar Bogor seperti yang diadukan oleh warga pada Presiden Jokowi

"Terima kasih atas informasi yang disampaikan dan terhadap pemberi informasi telah kami lakukan pemeriksaan atas keberatan yang disampaikan kepada Bapak Presiden. Kami akan menindaklanjuti dengan audit investigasi," kata Susatyo dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan.

Dia mengatakan, berdasarkan keterangan jajaranya, perkara ini ditangani pada Desember 2021 atas pengeroyokan terhadap sesama pedagang. Proses penyidikan telah dilaksanakan sesuai prosedur mempertimbangkan aspek keadilan bagi semua pihak.

"Keberatan atas penanganan perkara ini juga telah diuji melalui mekanisme pra peradilan. Kami akan memberikan atensi khusus terhadap perkara ini," tutupnya.

M SIDIK PERMANA

Baca juga: Jokowi Perintahkan Kapolda Jabar Tindaklanjuti Curhatan Pedagang di Bogor

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Pro - Kontra Ekspor Pasir Laut, Walhi: Jokowi Langgar Komitmennya, Apa Kata Luhut?

2 jam lalu

Ilustrasi pasir laut. Pixabay
Pro - Kontra Ekspor Pasir Laut, Walhi: Jokowi Langgar Komitmennya, Apa Kata Luhut?

Keputusan Presiden Jokowi untuk membuka kembali ekspor pasir laut setelah 20 tahun tidak lepas dari pro dan kontra di masyarakat


Di Acara PKS, Anies Baswedan Singgung soal Estafet Kepemimpinan dan Tujuan Bernegara

4 jam lalu

Bakal Calon Presiden Republik Indonesia Anies Baswedan memberikan keterangan pers di Jl Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Mei 2023. Dalam keterangan pers tersebut Koalisi Perubahan menyatakan tetap optimis dan solid menyusul pernyataan Presiden Jokowi yang ikut cawe-cawe dalam pelaksanaan Pemilu 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Di Acara PKS, Anies Baswedan Singgung soal Estafet Kepemimpinan dan Tujuan Bernegara

Anies Baswedan menyebut estafet kepemimpinan ke depan tidak melulu berbicara mengenai keberlanjutan atau tidak, melainkan soal mencapai tujuan negara


Langkah Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut Banjir Kritik, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan dan Perikanan

4 jam lalu

Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Pasir Laut, Pengamat Soroti Minimnya Diskusi dengan Nelayan dan Warga Lokal
Langkah Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut Banjir Kritik, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan dan Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menanggapi sejumlah kritik atas keputusan Presiden Jokowi membuka kembali ekspor pasir laut.


Tolak Ekspor Pasir Laut, Nelayan Kepulauan Riau Jelaskan Alasannya

6 jam lalu

Seorang nelayan Suku Laut Kojong Lingga melaut di pesisir merek ayang terancam tambang pasir. Foto: Yogi Eka Sahputra
Tolak Ekspor Pasir Laut, Nelayan Kepulauan Riau Jelaskan Alasannya

Nelayan Kepulauan Riau menolak ekspor pasir laut. Pembukaan keran ekspor dikhawatirkan membuat tambang pasir di wilayah tersebut marak.


PGI Menyayangkan Pembubaran Paksa Ibadah Gereja Masih Terjadi Setelah Jokowi Kritisi Larangan Ini

6 jam lalu

Umat Kristiani mengikuti ibadah Jumat Agung di Gereja Santa Clara, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 7 April 2023. Peringatan Jumat Agung merupakan rangkaian pekan suci Paskah yang dilaksanakan selama tiga hari (jumat-minggu), dengan mengenang prosesi Kematian, Kebangkitan dan Paskah Yesus Kristus. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
PGI Menyayangkan Pembubaran Paksa Ibadah Gereja Masih Terjadi Setelah Jokowi Kritisi Larangan Ini

PGI menyayangkan pembubaran paksa ibadah di sejumlah gereja masih terjadi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.


Polemik Sistem Proporsional Tertutup, 8 Fraksi DPR Desak MK Tak Kabulkan Gugatan Kader PDIP

15 jam lalu

Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Doli Kurnia bersama perwakilan 8 Fraksi DPR RI membacakan pernyataan sikap tentang sistem Pemilu di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 11 Januari 2022. Delapan Fraksi di DPR RI yaitu Partai Golkar, Gerindra, Nasdem, PKB, Demokrat, PKS, PAN, dan PPP menyatakan sikap menolak sistem pemilu proporsional tertutup. TEMPO/M Taufan Rengganis
Polemik Sistem Proporsional Tertutup, 8 Fraksi DPR Desak MK Tak Kabulkan Gugatan Kader PDIP

Delapan fraksi di DPR mendesak MK tak mengabulkan uji materi UU Pemilu. Mereka menolak Pemilu 2024 menggunakan sistem proporsional tertutup.


Respons Susi Pudjiastuti dan Walhi Setelah Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, 20 Tahun Tak Diberlakukan

16 jam lalu

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Respons Susi Pudjiastuti dan Walhi Setelah Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, 20 Tahun Tak Diberlakukan

Jokowi kembali berlakukan ekspor pasir laut setelah 20 tahun tak diberlakukan. Begini respons Susi Pudjiastuti dan Walhi.


Jokowi Cawe-Cawe pada Pilpres 2024, Anies Baswedan Pastikan Koalisi Perubahan Tetap Solid

16 jam lalu

Bakal Calon Presiden Republik Indonesia Anies Baswedan (tengah) didampingi Ketua DPP Partai Nasdem, Sugeng Suparwoto dan Wakil Ketua Majelis Syuro Partai PKS, Sohibul Iman (kanan) bersiap memberikan keterangan pers di Jl Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Mei 2023. Dalam keterangan pers tersebut Koalisi Perubahan menyatakan tetap optimis dan solid menyusul pernyataan Presiden Jokowi yang ikut cawe-cawe dalam pelaksanaan Pemilu 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Jokowi Cawe-Cawe pada Pilpres 2024, Anies Baswedan Pastikan Koalisi Perubahan Tetap Solid

Pernyataan Presiden Jokowi akan cawe-cawe pada Pilpres 2024 tak akan mempengaruhi kesolidan Koalisi Perubahan.


Jokowi Sebut Akan Cawe-Cawe pada Pilpres 2024, Anies Baswedan Terima Banyak Kekhawatiran

17 jam lalu

Bakal Calon Presiden Republik Indonesia Anies Baswedan memberikan keterangan pers di Jl Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 30 Mei 2023. Dalam keterangan pers tersebut Koalisi Perubahan menyatakan tetap optimis dan solid menyusul pernyataan Presiden Jokowi yang ikut cawe-cawe dalam pelaksanaan Pemilu 2024. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Jokowi Sebut Akan Cawe-Cawe pada Pilpres 2024, Anies Baswedan Terima Banyak Kekhawatiran

Anies Baswedan mengaku menerima banyak kekhawatiran setelah Presiden Jokowi secara terbuka menyatakan tidak akan netral pada Pilpres 2024.


Disebut Demokrat Berlebihan, Gerindra Bela 'Cawe-cawe' Jokowi

18 jam lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada puncak acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Ahad, 14 Mei 2023. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Disebut Demokrat Berlebihan, Gerindra Bela 'Cawe-cawe' Jokowi

Politisi Partai Demokrat menilai pernyataan Jokowi 'cawe-cawe' tidak pas dan berlebihan. Partai Gerindra justru membela Jokowi. Apa alasan keduanya?