TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, baru saja meresmikan Tebet Eco Park pada Sabtu kemarin, untuk dijadikan contoh model taman ideal yang memadukan keselarasan Kawasan Hijau dan Kawasan Biru dalam satu ekosistem alami.
Peresmian itu dilakukan Anies Baswedan bersama Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta, Suzi Marsitawati, pada Sabtu sore, 23 April 2022, menjelang buka puasa.
Taman yang sebelumnya disebut Taman Tebet atau Taman Honda Tebet ini merupakan hasil revitalisasi dengan anggaran Rp 40 miliar yang dimulai sejak 2018.
Lalu apa saja fasilitas di Tebet Eco Park?
Taman ini memiliki dua sisi utara dan selatan yang terpisah oleh Jalan Tebet Barat IX. Untuk menghubungkan kedua sisi, ada jembatan oranye menyerupai angka delapan atau simbol jumlah tak terbatas, yang sebut Infinity Link Bridge.
Suzi mengatakan warna oranye dipilih untuk jembatan ikonik ini karena melambangkan klub sepak bola kebanggaan Jakarta, Persija. Jembatan ini menghubungkan empat zona di utara dan empat zona di selatan, serta akan memiliki pencahayaan artistik di sisinya saat malam hari.
Sisi Utara
1. Tebet Eco Park Plaza
Area ini merupakan area plaza penerima utama yang di dalamnya terdapat meja informasi, toilet, musala, kios makanan dan minuman, serta amphiteatre dengan pemandangan terbuka pohon dan sungai. Peresmian Tebet Eco Park dilakukan di amphiteatre ini.
2. Community Lawn
Area ini diperuntukan sebagai pusat berkumpulnya pengunjung dan mengakomodasi kegiatan pengunjung dengan berbagai skala. Community Lawn adalah area rumput dengan sedikit berbukit dikelilingi pohon teduh.
3. Thematic Garden
Thematic Garden dirancang sebagai area sosialisasi dan rekreasi bagi pengunjung untuk menikmati Ruang Terbuka Hijau (RTH), yang berada di bawah pohon-pohon Leda dengan tema zonasi berupa tanaman berbunga, tanaman aromatik, dan area piknik.
4. UMKM
Sesuai namanya, UMKM adalah area di mana pengunjung dapat menemukan kedai makanan dan minuman hingga cinderamata unik.
Sisi Selatan
1. Wetland Boardwalk
Ini merupakan zona edukasi berupa boardwalk atau jembatan papan yang menelusuri habitat tanah basah.
2. Community Garden
Area ini merupakan zona yang berada di pintu masuk taman selatan yang akan mengakomodasi kegiatan berkebun masyarakat.
3. Children Playground
Ini adalah zona bermain anak yang berupa rangkaian playscape dan terinspirasi oleh hewan yang hidup di rawa, serta gerakan hewan-hewan seperti meluncur bak ular dan melompat seperti katak.
4. Forest Buffer
Zona ini dipenuhi oleh berbagai macam varietas pohon eksisting yang tetap dipreservasi. Gagasan untuk memanfaatkan kanopi rindang yang ada di area eksisting merupakan elemen utama zona ini.
Revitalisasi taman mengambil pendekatan dan teknologi yang digunakan dalam pemulihan ekosistem. Konsep eco park sendiri adalah mengaplikasikan vegetasi dan tanggul alami, serta teknik soil bioengineering di saluran air yang ada di dalam taman. Selain membantu meningkatkan kapasitas tampungan air hujan, pendekatan ini juga menyerasikan kembali saluran air dan taman yang dilaluinya sebagai satu kesatuan ekosistem yang alami.
Anies Baswedan mengatakan Tebet Eco Park akan menjadi contoh penerapan naturalisasi yang mengintegrasikan Kawasan Hijau dan Biru di Ruang Terbuka Hijau, serta akan menjadi Ruang Ketiga untuk masyarakat saling berinteraksi.
Baca juga: Anies Baswedan Resmikan Tebet Eco Park, Taman untuk Semua Warga Kota