TEMPO.CO, Jakarta - Ahad malam, 24 April 2022 terjadi kebakaran besar di Pasar Gembrong, Jatinegara, Jakarta Timur. Kepala Seksi Operasional Pengendalian Kebakaran dan Penyelamatan dari Suku Dinas Gulkarmat Kota Administrasi Jakarta Timur, Gatot Sulaeman melalui laporannya, menyampaikan bahwa kebakaran menghanguskan 400 bangunan rumah dan pertokoan di RT 2, 3, 4, 5, 6, dan RW 01, dengan luas kebakaran kurang lebih 1200 meter persegi.
Kebakaran Pasar Gembrong dipicu korsleting listrik di salah satu rumah warga, kemudian merembet ke bangunan lain. Musibah kebakaran ini mengakibatkan 450 keluarga dengan 1000 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Sejarah Berdirinya Pasar Gembrong
Pasar Gembrong diambil dari bahasa Sunda, yang artinya dikerumuni. Diketahui, Pasar Gembrong sudah ada sejak 1960-an di Jalan Basuki Rachmat, Jakarta Timur. Dulunya, pedagang di pasar ini menjual beragam jenis sayur mayur dan sumber makanan lain.
Namun, pasca kerusuhan 1998, kios pedagang sayur banyak yang rusak dan ambruk. Hingga usai kerusuhan beberapa pedagang memutuskan membangun kios baru dengan menjual berbagai jenis mainan. Pola inilah yang kemudian ditiru pedagang lain, sehingga Pasar Gembrong berubah disesaki pedagang berbagai jenis mainan dan peralatan sekolah siswa dan pelajar.
"Pada awalnya tahun 1960-an Pasar Gembrong ini hanya berada yang sekarang berada di dekat pintu masuk tol Prumpung/Pedati dan dihuni penjual sayuran, daging, dan lain-lain layaknya pasar tradisonal lainnya. Pada 1998, setelah terjadi kerusuhan sehingga pada akhirnya pedagang menjual mainan anak dan alat tulis keperluan sekolah," kutipan dalam buku 'Jakarta Panduan Wisata Tanpa Mal' yang ditulis Wieke Dwiharti.
Selanjutnya, ketenaran Pasar Gembrong semakin terdengar di kalangan banyak orang. Karena di pasar ini anak-anak dapat menemui beragam jenis mainan keluaran terbaru, mulai mobil-mobilan, rumah mini, barbie, boneka, dan mainan lainnya. Lebih dari 80 persen mainan yang dijual di Pasar Gembrong merupakan buatan China dan sisanya produk lokal.
Pada 2010, Pasar Gembrong dibangun di lahan seluas 3.300 meter persegi. Bangunan dua lantai itu muat diisi 285 kios, para pedagang yang tadinya di jalan kemudian berpindah ke bangunan Pasar Gembrong yang baru. Pasar Gembrong kini dihuni ratusan pedagang mainan dan karpet, terutama menjelang natal dan tahun baru. Tak hanya terjadi di 2022, kebakaran juga pernah melanda Pasar Gembrong pada tahun 2015 dan 2017.
DELFI ANA HARAHAP
Baca: Cerita Haru Korban Kebakaran Pasar Gembrong: Habis Semua
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.