TEMPO.CO, Jakarta - Jajaran Kepolisian Resor Bogor tetap memberlakukan kebijakan one way atau satu arah untuk arus lalu lintas di jalur puncak hingga satu pekan mendatang.
Kepala Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Besar Iman Imanudin mengatakan, pemberlakukan sistem one way di jalur puncak dianggap sangat efektif untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas di jalur puncak.
"Untuk hari ini saja kami sudah melakukan dua kali memberlakukan one way dan itu kami anggap sangat efektif mengurai kemacetan," kata Iman, Selasa 3 Mei 2022.
Menurut dia, one way pertama diberlakukan pada pukul 08.30 hingga 11.00 WIB dari bawah ke atas, lalu one way kedua berlakukan pada pukul 12:00 hingga 17:30 dari atas ke bawah. Rencananya pemberlakuan sistem one way di wilayah Puncak akan diberlakan pada pagi dan siang hari.
"Saya bersama jajaran Satlantas baru berhasil mengurai kemacetan di jalur puncak selama satu setengah jam, dan akhirnya pada pukul 17.30 arus lalu lintas di jalur punak diberlakukan normal dua arah, " kata dia.
Adapun untuk kebijakan sistem Ganjil Genap (Gege) di jalur puncak akan diberlakukan secara situasional tergantung kondisi di lapangan.
Dia mengatakan berdasarkan data sementara, Selasa, 3 Mei 2022 hingga pukul 14.00 jumlah kendaraan yang keluar dari pintu tol Ciawi menuju Puncak tercatat sebanyak 21 ribu kendaraan.
"Sampai siang ini ada 21 ribu yg masuk ke kawasan Puncak, sedangkan jika ditambah dengan kendaraan warga lokal jumlahnya mencapai 25 ribu, " kata dia.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan, karena kondisi normal, kendaraan berada di angka 15 ribu. Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor Ajun Komisaris Dicky Anggi Pranata mengatakan peningkatan jumlahn kendaraan di jalur puncak ini sesuai dengan prediksi.
Berdasarkan data Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Bogor, terdapat sejumlah jalur alternatif yang dapat dilalui pengendara untuk menghindari kemacetan di jalur puncak yakni melalui Tol Sentul Selatan-Babakanmadang-Pasir Angin. Panjang jalan 20 kilometer dengan lebar jalan 6 meter dan kondisi jalan baik.
Rute kedua bisa melalui Cileungsi-Jonggol-Cianjur dengan panjang jalan sekitar 55 kilometer, lebar jalan 8 meter. Jalur alternatif lainnya yakni melalui Cilember-Jogjogan-Cibutial, dengan panjang jalan sekitar 13 kilometer.
Jalur alternatif keempat yakni melalui Jatiwangi-Bendungan-Ciawi dengan panjang jalan 13 kilometer, kondisi jalan sudah baik.
Di Kabupaten Bogor tercatat sebanyak 20 titik rawan kecelakaan lalu lintas atau black sport yang tersebar di jalur puncak diantaranya tanjakan selarong, Jatiwangi, Panimbangan, Mesjid At-tauwun dan tanjakan Widuri.
M SIDIK PERMANA
Baca juga: Arus Balik 6-8 Mei, Jokowi: Ganjil Genap dan One Way Tetap Diberlakukan