TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan revitalisasi kawasan Pasar Gembrong, usai kebakaran akhir Maret lalu, akan mengedepankan konsep lingkungan yang sehat dan asri.
Anies mengatakan pelaksanaan revitalisasi Pasar Gembrong akan dimulai secara bertahap pada pekan depan. "Revitalisasi akan mendengarkan aspirasi warga," kata Anies dalam unggahan di kanal media sosialnya, Selasa, 3 Mei 2022.
Menurut Anies, revitalisasi Pasar Gembrongi akan mengedepankan bangunan yang sesuai dengan kontur kawasan, memenuhi ketersediaan peralatan pemadam api ringan, ramah lingkungan dan sesuai dengan kebutuhan warga.
"Dengan demikian, warga yang terdampak kebakaran, dapat kembali menempati hunian yang lebih baik," kata Anies.
Selain melakukan revitalisasi pada fisik bangunan, kata Anies, proses revitalisasi akan mendampingi warga untuk memahami konsep lingkungan yang sehat dan asri.
Anies menjelaskan revitalisasi Pasar Gembrong akan mengedepankan aspek sanitasi, pencahayaan, ketersediaan sumur resapan, mitigasi kebencanaan dan faktor manajemen lingkungannya.
Sehingga nantinya, kata Anies, saat warga menempati kawasan yang sudah direvitalisasi, mereka memiliki gaya hidup dan kebiasaan baru, khususnya untuk mencegah berulangnya kasus kebakaran.
Anies mengatakan proses revitalisasi kawasan Pasar Gembrong akan melibatkan warga dan pedagang di sekitar pasar tersebut. "Warga diminta untuk ikut menyampaikan aspirasinya, " kata Anies.
Pada hari kedua Lebaran, Anies Baswedan mengunjungi para korban terdampak kebakaran Pasar Gembrong.
Dalam kesempatan tersebut, Anies melihat tim dapur darurat yang merupakan kolaborasi Baznas Bazis, PMI, Dinsos dan relawan lainnya dalam membantu para korban kebakaran.
Dalam kunjungannya tersebut Anies menggelar dialog bersama warga di musola. Warga diminta menyampaikan keinginan dan kebutuhan mereka soal revitalisasi kawasannya, agar bisa tetap optimis menyongsong hari esok.
Kebakaran Pasar Gembrong terjadi pada Ahad 24 April 2022 lalu. Kobaran api menghanguskan 400 bangunan rumah dan pertokoan yang tersebar di 5 RT dengan luasan terdampak 1.200 meter persegi. Tercatat ada 450 keluarga dengan 1.000 jiwa yang menjadi korban terdampak kebakaran tersebut