TEMPO.CO, Bogor - Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor meminta masyarakat mewaspadai kasus hepatitis akut. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi mengatakan hepatitis akut anak ini sedang marak namun belum diketahui penyebabnya.
Agus menyebut pada 7 Mei 2022 telah Dinkes Kabupaten Bogor melakukan zoom meeting bersama Dinas Kesehatan Jawa Barat, Tim Ahli Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan pihak Rumah Sakit se-Jawa Barat. Dalam rapat, penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, untuk mengantisipasi, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran agar warga waspada dan melindungi anak anaknya. “Untuk mengantisipasi penularan, Kementerian Kesehatan sudah mengeluarkan surat edaran,” kata Agus, Rabu 11 Mei 2022.
Ia mengatakan penyakit hepatitis akut ini, terdeteksi di Indonesia pada 5 April 2022. Kasus ini ditemukan di Inggris dan diprediksi angka kematiannya sangat cepat. Namun, gejalanya itu sangat berbeda dengan virus Covid-19. Sebab, penyakit hepatitis akut ini memiliki ciri khas.
Gejalanya, mata dapat berwarna kuning, kulit juga ikut berwarna kuning, dan bisa terjadi mual dan muntah. "Indikasi lain, jika ada yang terpapar hepatitis misterius ini, kotoran BAB (buang air besar)-nya akan berwarna putih," ucap Agus.
Ia mengatakan Dinkes dan Kementerian Kesehatan sedang melakukan pendataan untuk mengantisipasi kejadian ini. Menurut dia, anak yang rawan terinfeksi penyakit hepatitis akut ini biasanya berumur 10 tahun ke bawah. Penyakit ini juga rentang menyerang anak di bawah umur 16 tahun.
Baca juga:
Agus menyebut pemerintah belum mengetahui apakah bakal mengeluarkan vaksin jenis baru untuk mengatasi penyakit hepatitis akut ini. Sebab, belum ada informasi terusan secara lengkap dari pusat ke daerah. Namun untuk mengantisipasinya, warga diminta menjauhkan anak dari area publik yang kondisinya sangat ramai, misalnya kolam renang.
“Kami sudah mengantisipasi kejadian hepatitis akut ini dengan mengeluarkan surat edaran dan kami juga mengimbau masyarakat untuk menjaga pola makan. Selain itu, kami minta agar kita semua berupaya untuk hidup sehat,” kata Agus.
M.A MURTADHO