TEMPO.CO, Jakarta - Warga RT 10, RW 17 Kampung Marlina, Penjaringan, Jakarta Utara khawatir penyaluran air bersih ke rumah mereka terganggu ketika musim kemarau tiba. Alasannya sebelum kemarau tiba saja penyaluran air bersih di sana tidak lancar.
"Sebelumnya dari Januari, Februari, Maret itu air mati-hidup. Dari akhir April, lah, sampai sekarang udah normal lagi," kata ketua RT setempat, Yuli, saat ditemui Tempo, Kamis, 12 Mei 2022.
Menurut Yuli, mau musim hujan atau musim kemarau, kesulitan yang dialami warganya sama, yakni krisis air bersih. "Keluhan kami air suka mati-hidup. Baru-baru sekarang aja, kan, bisa lancar lagi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut ada 15 kecamatan rawan krisis air saat musim kemarau tiba. Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Aji pun mengimbau warga agar menggunakan air dengan bijak di musim kemarau ini
BPBD DKI juga telah berkoordinasi dengan para Wali Kota dan Bupati untuk menghitung kebutuhan air bersih. Termasuk juga dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan PD PAM Jaya untuk mengantisipasi kekeringan dan krisis air bersih saat musim kemarau.
“Mau irit juga gimana, kan namanya juga air menjadi kebutuhan sehari-hari," ucap Yuli menanggapi imbauan BPBD DKI Jakarta itu.
NIKEN NURCAHYANI
Baca juga: Penuhi Target 2030, PAM Jaya Siapkan Skema Pendanaan Investasi