Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Pilu Nelayan Jakarta Sulit Dapatkan Air Bersih

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

image-gnews
Warga Marunda antri air bersih karena air dari Aetra mati sejak sebulan. Istimewa
Warga Marunda antri air bersih karena air dari Aetra mati sejak sebulan. Istimewa
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan di pesisir Marunda Kepu, Cilincing, Jakarta Utara, DKI Jakarta masih kesulitan mengakses air bersih. Penyebabnya adalah matinya pasokan air dari perusahaan penyedia air.

Ajid yang sempat merekam kondisi warga Marunda Kepu berbondong-bondong mencari air bersih dari pihak ketiga, mengatakan, hingga kini perusahaan pemasok air belum memberikan jawaban. Akibatnya, 400 kepala keluarga dari RT 008 dan RT 009 kampung pesisir Marunda Kepu belum bisa mendapatkan air bersih hingga kini.

Krisis air bersih itu, kata dia, telah terjadi sejak 24 April 2022. "Ini terjadi sejak tanggal 24 bulan lalu, sebelum lebaran. Sebelumnya enggak pernah, ya paling mati air 2 hari, 3 hari, lalu mengalir lagi. Sekarang sampai hampir 1 bulan," ucap dia saat ditemui di kampung itu, Ahad, 15 Mei 2022.

Warga, menurut dia, juga telah menanyakan persoalan ini kepada perusahaan yang memasok, namun tidak kunjung mendapatkan jawaban yang jelas. Malah, dia berujar, perusahaan menyatakan, kalau warga selalu protes lebih baik pasokannya diputus saja. "Kan bahasa begitu salah, menurut saya, dia kan mencari keuntungan, kami kan konsumen, harusnya dihormati dong kami," ucap Ajid.

Padahal, untuk mendapatkan air bersih dari perusahaan, Ajid mengatakan, warga harus membayar Rp7.500 per kubik. Dengan kondisi ini, dia berharap, pemerintah seharusnya memberikan perhatian. Apalagi, menggali air tanah di kawasan itu sudah tidak bisa karena air pesisir kotor. "Itu air kan bukan dari pemerintah. Kami yang berjuang, air dari mana kek yang penting ada. Justru itu, pas airnya mati, enggak ada yang bertanggung jawab," ucap Ajid.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untung saja, Ajid melanjutkan, selama air mati ada pihak ketiga yang menghibahkan air bersih untuk warga secara cuma-cuma. Pihak ketiga itu menurut Ajid adalah seorang haji yang selama ini memasok air bersih kepadanya untuk dijual. "Karena mati itu saya mau jualan, mau beli airnya sama dia. Saya sudah siapin penampungnya ternyata Pak Haji itu baik. Katanya, udah enggak usah bayar, kasih warga aja," kata dia.

Setiap harinya, kata dia, pengurus Rukun Tetangga (RT) memutuskan setiap keluarga mendapatkan bagian air bersih satu pikulan. Namun, kenyataannya, selama ini warga mengambil air semaunya. Ada yang mengambil 2 jerigen hingga 3 jerigen per harinya. Pasokan air bersih itu ditampung di dua toren air besar milik Ajid.

Meski begitu, hingga siang ini, dari pantuan Tempo, sudah ada dua truk tangki air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta Pam Jaya. Warga pun terlihat senang dengan kedatangan truk tangki itu.

Baca juga: Nelayan Jakarta Merana, Sudah Sebulan Kesulitan Air Bersih

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

9 jam lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


10 Ribu Perempuan di Jalur Gaza Tewas dalam Serangan Israel

15 jam lalu

Dua perempuan menangisi jasad keluarganya yang tewas akibat serangan Israel di rumah sakit Abu Yousef Al-Najjar, di Rafah, Jalur Gaza, 12 Februari 2024. Militer Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Rafah, Gaza pada Senin (12/2) dini hari waktu setempat. REUTERS/Mohammed Salem
10 Ribu Perempuan di Jalur Gaza Tewas dalam Serangan Israel

Ada lebih dari 10 ribu perempuan di Jalur Gaza tewas akibat enam bulan serangan Israel yang melelahkan.


Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

18 jam lalu

Ilustrasi sampah. Shutterstock
Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

1 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

1 hari lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.


BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

3 hari lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.


BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

4 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prakirakan Jakarta Berawan Minggu Pagi, Jaksel Hujan Disertai Petir Siang Hari

Pada pagi hari, cuaca seluruh wilayah DKI Jakarta diprediksi berawan.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

7 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

9 hari lalu

Pemain Al Nassr, Sadio Mane. (Instagram/@alnassr)
8 Amal Jariyah Sadio Mane untuk Desanya di Senegal, Dirikan Masjid hingga Bagi Makan Gratis Saat Ramadan

Sadio Mane bintang Al Nassr dikenal kedermawanannya untuk kampung halamannya, Bambali, Senegal. Berikut 8 amal jariyah Mane untuk kampungnya.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

11 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.