TEMPO.CO, Jakarta - Cinta segitiga berujung maut, membuat nyawa Dini Nurdiani hilang. Pembunuhan petugas cleaning service itu dilakukan oleh istri pacar yang selama ini Dini selingkuhi.
Pelaku yang diketahui berinisial N, tega membunuh Dini karena cemburu perselingkuhan suaminya dengan korban.
Semuanya, bermula dari chat whatsapp. Pelaku membaca percakapan WA korban ke suami. Korban, Dini Nurdiani selama ini rupanya menjalin kisah asmara dengan suaminya.
"Kapan kamu ceraiin istri kamu. Terus dibalas sama suaminya, iya nanti habis lebaran, perlu enggak saya anterin. Disitulah muncul emosi dan cemburu dari pelaku," ujar Kapolsek Cengkareng Komisaris Polisi Ardhie Demastyo Ardhie.
Dini Nurdiani tercatat sebagai warga Cengkareng. Di Polsek Cengkarenglah laporan kehilangan atas nama Dini masuk.
Usai membaca chat tersebut, Ardhie melanjutkan, pelaku pada 26 April 2022 meminjam hp suaminya untuk mengontak korban. Tujuannya mengajak korban bertemu dengan cara berpura-pura sebagai suaminya yang mengajak Dini untuk buka bersama.
"Nah janjianlah dia dengan maksud untuk buka bersama bareng tanggal 26 itu. pulang dari kerja dia ketemu dengan pelaku yang di WA nya itu dia berbunyi nanti yang jemput ponakan saya, namanya si A, korban dengan pelaku enggak kenal," ujar Ardhie.
Dengan dasar ajakan itu, Ardhie menyatakan, pelaku memang sudah merencanakan aksi pembunuhan itu. Dia pun telah menyiapkan alat untuk membunuh seperti kunci inggris, gunting rumput kecil, pisau dapur, hingga baju ganti.
"Nah sampai janjian lah di Halte Taman Mini. Pelaku bawa motor dan boncengan, nah dari pelaku akhirnya membawa korban ke suatu tempat yang ada di perumahan Citra Grand, CBD itu. Di situ suasa sudah sepi karena mau buka puasa, sekitar jam 6 kurang," kata Ardhie.
Usai bertemua dan diberhentikan di tempat sepi, Ardhie mengatakan, korban sebetulnya sempat curiga. Namun, dia kemudian diyakinkan pelaku bahwa suaminya, yang merupakan pacar korban, akan segera datang menjemput. Setelah itu, pelaku menurut Ardhie mengumpat di pohon-pohon bambu.
Usai melihat korban lengah, karena main hp, pelaku langsung memukul korban dengan kunci inggris yang telah dipersiapkan. Pukulan pertama, kepala korban berdarah. Pukulan kedua, korban kata Ardhie sempat mengucapkan Allahu Akbar. Pukulan ketiga korban baru jatuh. Pelaku memukul korban hingga lima kali.
Usai meyakini korban telah meninggal, pelaku kata Ardhie langsung ganti baju yang terkena darah korban dan baju yang dikenakan digantikan ke korban. Ia kemudian menyeret korban sejauh 5 meter ke arah kali atau jurang yang dekat lokasi.
"5 meter dari tempat penusukan ke bagian arah mau ke kali, kayak jurang gitu. Setelah itu alat-alatnya dikumpulkan, hp korban, sama alat-alatnya dikumpulkan dalam satu plastik dibuang di pinggir jalan yang kemarin sempat kita cari namun tidak ketemu," ucap Ardhie.
Usai diinterogasi, pelaku menurut Ardhie mengaku memang cemburu karena perselingkuhan korban dengan suaminya. Apalagi, dia melanjutkan pelaku masih memiliki tiga anak-anak yang masih kecil, yakni umur 5 tahun, 2,5 tahun dan 1 tahunan.
Meski begitu, pelaku dan korban kata Ardhie sama-sama bekerja sebagai cleaning service di Bank Mandiri meski di bawah naungan perusahaan yang berbeda.
Hingga pelaku ditangkap, sang suami kata Ardhie tidak mengetahui bahwa pacarnya telah dibunuh oleh sang istrinya iru. Dia juga mengatakan, kasus ini telah dilimpahkan ke Polres Metro Bekasi Kota karena lokus kejadian pembunuhan berada di wilayah polres tersebut.
"Memang ada LP di saya, di Cengkareng, terkait masalah orang hilang. Namun saat melakukan kejahatannya ada di wilayah Bekasi kKota sehingga yang berhak untuk melakukan prosesnya itu Polres Bekasi Kota," ujar Ardhie.
Ardhie mengaku telah serah terimakan kasus ini dan pelaku ke Polres Metro Bekasi Kota kemarin. Untuk selanjutnya, proses hukum kasus pembunhan ini kata dia akan dilanjutkan di sana, meskipun proses pengungkapan dan penangkapan pelaku telah dilakukan di Polsek Cengkareng.
"Kemarin saya sudah serah terimakan ke Polres Bekasi Kota karena dari awal kita sudah kerja sama, koordinasi, untuk menangkap pelaku di kontrakan pelaku. Proses selanjutnya seperti cari barang bukti dan seterusnya jadi nanti di Bekasi Kota," kata Ardhie.
Baca juga: Adik Bunuh Kakak Kandung di Kramat Jati Gara-gara Sepeda Motor