TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Sekretariat Kepresidenan Heru Budi Hartono mengatakan belum ada pembicaraan apa pun perihal rumor dirinya bakal ditunjuk menjadi penjabat gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan.
"Belum ada pembicaraan ke arah itu, dan masih banyak kandidat yang lebih baik," kata Heru, di Jakarta, Selasa, 17 Mei 2022 seperti dikutip dari Antara.
Sebelum masuk ke lingkungan Istana, Heru lama berkarier sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Ya, memang saya berkarier lama di Pemda DKI, tapi belum ada kepikiran ke sana," ujar Heru.
Penunjukan penjabat gubernur merupakan hak prerogatif presiden yang dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian Dalam Negeri. Nama-nama calon penjabat gubernur akan diusulkan ke presiden satu bulan sebelum jabatan kosong. Dalam kasus DKI Jakarta, masa jabatan Anies Baswedan selesai pada Oktober 2022.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta Muhammad Taufik menyebut Heru sebagai salah satu dari tiga nama calon penjabat Gubernur DKI Jakarta sampai terpilihnya kepala daerah definitif dalam Pemilihan Kepala Daerah 2024.
Tiga nama penjabat gubernur yang disebutkan Taufik adalah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta periode 2008-2013 Juri Ardiantoro, dan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali.
Menurut Taufik, Heru pernah mengisi sejumlah posisi penting di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, seperti Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara pada 1993, Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakarta Utara, hingga Wali Kota Jakarta Utara pada 2014.
Di Balai Kota, Heru pernah pula menjabat sebagai Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Provinsi DKI Jakarta serta Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) DKI
Heru bahkan sempat digandeng Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen. Namun, dalam perjalanan selanjutnya, Ahok memutuskan maju bersama Djarot Syaiful Hidayat dengan dukungan partai politik. "Dia (Heru) paham banget soal Jakarta, kebetulan saya kenal baik beliau dari bawah," kata Taufik.
Heru Budi Hartono selanjutnya diangkat Presiden Jokowi sebagai Kepala Sekretariat Presiden Indonesia sejak 20 Juli 2017.
Baca juga: Pimpinan DPRD DKI Berharap Pengganti Anies Lanjutkan Formula E
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini