TEMPO.CO, Bekasi - Masyarakat Kota Bekasi diminta mewaspadai penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Bekasi Herbert S.W. Panjaitan mengatakan tindakan antisipasi diperlukan karena penyakit itu telah menyebar di sejumlah wilayah Provinsi Jawa Barat.
"Masyarakat Kota Bekasi diimbau agar waspada terhadap penyakit yang sangat menular itu," kata Herbert di Bekasi, Rabu 18 Mei 2022.
Wabah penyakit mulut dan kuku pada ternak itu berasal dari 4 daerah di Jawa Timur, yaitu Gresik, Lamongan, Mojokerto, serta Sidoarjo. Hal itu telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 403 Tahun 2022
"Penyakit menular itu menyebar hingga Aceh Tamiang, bahkan kasus serupa ditemukan di 7 kabupaten/kota di Jawa Barat," kata Herbert.
Kota Bekasi masuk wilayah yang terancam atau dapat tertular wabah PMK. Sebagian besar kebutuhan ternak Kota Bekasi berasal dari wilayah terkena wabah.
"Bisa saja ditemukan kasus PMK di Kota Bekasi karena ternak dan produk ternak banyak yang didatangkan dari daerah wabah PMK sehingga risikonya sangat tinggi," ujarnya.
Penularan PMK disebabkan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Peralatan yang terkontaminasi virus penyebab PMK juga bisa menularkan. Penularan juga bisa terjadi lewat inseminasi buatan hewan yang terkontaminasi. Konsumsi produk daging terinfeksi yang tidak diolah dengan benar (swill feeding) juga berpotensi menularkan.
"Hewan yang rentan terkena PMK adalah hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi, rusa hingga unta, dan gajah," kata Herbert.
Gejala klinis PMK yang perlu diwaspadai adalah kepincangan akut pada hewan, hipersalivasi atau alir liur berbusa atau menggantung serta pembengkakan kelenjar submandibular. Hewan yang sakit juga mengalami vesikel atau lepuh di sekitar mulut, lidah, gusi, lubang hidung, hingga kulit sekitar teracak dan puting.
Hewan yang terkena penyakit mulut dan kuku juga lebih sering berbaring, serta mengalami demam tinggi hingga 41 derajat Celsius. Produksi susu juga menurun. "Warga diharapkan dapat mengantisipasi untuk mencegah penyakit menular tersebut masuk," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Bekasi itu.
Baca juga: Fakta tentang Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak